1. Home
  2. ยป
  3. Creator
28 Agustus 2018 10:19

12 Atlet cantik berhijab yang perkuat Indonesia di Asian Games 2018

Selain Defia, masih banyak atlet berhijab lainnya yang ikut membuat bangga Indonesia dalam ajang Asian Games 2018. Irma Irsyadi

Perhelatan pesta olahraga besar seperti Asian Games 2018 selalu menyelipkan keunikan-keunikan sendiri. Banyak kisah hidup para atlet yang mencuat sejalan dengan prestasi dan perolehan medali yang mereka raih. Linimasa media daring setiap hari ramai oleh segala pemberitaan dari ajang Asian Games.

Defia Rosmaniar, adalah atlet pertama yang menyumbang medali untuk Indonesia. Tak tanggung-tanggung, ia mempersembahkan medali emas dari cabang olahraga Taekwondo. Kehadiran Defia terasa mencolok di ajang tersebut karena hijab yang dikenakannnya. Bukti bahwa hijab tak menghalangi prestasi seorang perempuan muslim.


Selain Defia, masih ada sederet atlet berhijab lainnya yang ikut membuat bangga Indonesia atas partisipasi mereka dalam ajang Asian Games 2018. Siapa saja, mereka? Berikut daftarnya.

1. Defia Rosmaniar (Taekwondo).

Gadis manis berkawat gigi ini tercatat sebagai mahasiswa Universitas Negeri Jakarta, jurusan Pendidikan Kepelatihan. Defia lahir di Bogor tahun 1995, mempunyai tinggi badan 163 cm dan berat 54 kg.

Defia pertama kali berkenalan dengan olahraga Taekwondo di usia SMP. Kakak sepupunyalah yang pertamakali mengajaknya berlatih Taekwondo. Awalnya Defia tidak begitu menyukainya, namun lama-lama, akhirnya ia malah jatuh cinta dengan olahraga yang satu ini.Di ajang Asian Games 2018, Defia meraih medali emas dari nomor individual Pomsae putri.

2. Aries Susanti Rahayu (Panjat Tebing).

Perempuan asal Grobogan, Jawa Tengah, berusia 23 tahun ini terlihat sangat cantik dan anggun saat berfoto. Siapa sangka di arena panjat tebing, aksinya bisa membuat banyak orang menahan napas sekaligus berdecak kagum. Ia memanjat ala Spiderman, dengan kecepatan di atas rata-rata banyak atlet lainnya.

Setelah meraih juara dunia di Cina, kali ini ia mempersembahkan medali emas dari ajang Asian Games 2018. Di cabang olahraga panjat tebing ini, catatan rekornya adalah 7,61 detik.Aries sempat menekuni olahraga lari saat SMP, hingga akhirnya berpaling ke olahraga panjat tebing yang sampai sekarang ia tekuni.

3. Puji Lestari (Panjat Tebing).

Lawan tanding Aries Susanti Rahayu di ajang Asian Games ini menyusul di tempat kedua dengan perolehan medali perak. Ia meraih skor waktu 7,98 detik. Siapa sangka, pada kejuaraan Asia di Teheran tahun 2017, justru Puji meraih medali emas, sementara Aries harus puas dengan medali perunggu.

Saat usia SMP, Puji sempat menggeluti olahraga Sepak Takraw, hingga akhirnya berpindah ke Panjat Tebing ketika ia menempuh pendidikan SMA. Perempuan 27 tahun asal Jakarta ini mempersembahkan medali perak untuk kedua orangtua dan suaminya, yang ikut menontonnya saat bertanding di stadion Jakabaring, Palembang,

4. Puspa Arumsari (Pencak Silat).

Puspa Arumsari mempersembahkan medali emas pertama dari cabang olahraga Pencak Silat di ajang Asian Games 2018. Ia meraih poin tertinggi, yaitu 467, mengalahkan Nurzhuhairah Mohammad Yazid, pesilat asal Singapura dan Cherry May Regalado, asal Filipina.

Gadis berusia 25 tahun ini berlatih Pencak Silat sejak usianya 11 tahun. Ia dilatih oleh kakaknya sendiri, yang merupakan pelatih Pencak Silat. Lulusan jurusan Desain Grafis dari Politeknik Negeri Jakarta ini sering mendapatkan beasiswa sekolah karena prestasinya di bidang Pencak Silat.

5. Sarah Tria Monita (Pencak Silat).

Atlet berhijab yang cantik dan murah senyum ini berhasil mempersembahkan medali emas untuk Indonesia dari cabang olahraga Pencak Silat nomor 55-60 kg wanita. Sarah mengalahkanNong Oy Vongphakdy, pesilat asal Laos dengan skor 5-0.

Perempuan 23 tahun asal Kediri, Jawa Timur ini ternyata bertanding di Asian Games bersama suaminya, Iqbal Candra Pratama. Iqbal pun sama-sama menyumbangkan medali emas dari nomor 60-65 kg pria. Sarah dan Iqbal menikah di bulan April 2018 yang lalu.

Kisah Sarah dan Iqbal mengingatkan kita pada pasangan Susi Susanti dan Alan Budikusuma yang sama-sama meraih medali emas pada pertandingan bulutangkis All England tahun 1992.

6. Diananda Choirunnisa (Panahan).

Diananda Choirunnisa yang akrab disapa "Nisa" adalah putri seorang mantan atlet Panahan asal Jawa Timur, Ratih Widyanti. Gadis kelahiran tahun 1997 ini berkuliah di Universitas Airlangga Surabaya, jurusan Psikologi. Kemampuan panahannya dilatih langsung oleh sang Ibu sejak ia berusia 7 tahun.

Prestasinya berderet di dalam maupun luar negeri. Pencapaian terakhirnya adalah di ajang Sea Games 2017 ketika mempersembahkan medali emas. Di ajang Asian Games 2018, ia memperkuat tim panahan Indonesia.

7. Nandita Ayu Salsabila (Bola Voli Putri).

Nandita Ayu Salsabila memperkuat tim bola voli putri di ajang Asian Games 2018. Hingga kemarin, tim bola voli putri berhasil masuk ke 8 besar klasemen sementara.

Hijaber berusia 21 tahun ini ternyata mewarisi bakat Ibundanya yang juga mantan atlet voli nasional tahun 90-an, Tri Wahyuni. Ayah Nandita adalah Sudirman, mantan Kapten Timnas Indonesia di era tahun 90-an. Nandita terjun ke dunia bola Voli sejak duduk di bangku SMP. Awalnya, Nandita hanya senang menyaksikan sang Ibu berlatih, namun lama-lama ia kemudian ikut tertarik.

8. Tri Retno Mutiara Luthfi (Bola Voli Putri).

Dara kelahiran Cirebon, 20 tahun yang lalu ini memperkuat tim bola Voli putri Asian Games 2018. Posisinya adalah sebagai Tosser atau Setter. Berlaga di ajang bergengsi Asian Games adalah impiannya sejak dulu.Sebelum dipanggil masuk ke Asian Games, Mutiara yang akrab dipanggil "Ijah" oleh rekan-rekannya sesama atlet ini, berada di klub Jakarta Pertamina Energi.

9. Wilda Siti Nurfadilah Sugandi (Bola Voli Putri).

Kapten Timnas Voli Putri di ajang Asian Games ini merupakan lulusan jurusan Manajemen Ekonomi di Universitas Bandung Raya. Sebelum dipanggil untuk memperkuat Asian Games, ia bergabung di klub Alko Bandung.

Dara cantik asal Cimahi, kelahiran 23 tahun lalu ini ternyata juga memiliki pasangan seorang pemain Voli. Uniknya, dua-duanya terpanggil untuk memperkuat tim bola voli di ajang Asian Games 2018. Pacar Wilda adalah Rendy Tamamilang di tim bola Voli Putra.

10. Megawati Hangestri Pertiwi (Bola Voli Putri).

Usia Megawati yang baru menginjak 18 tahun membuatnya menjadi salah satu pemain Voli termuda di tim Indonesia. Namanya mulai dikenal orang saat menjadi penentu kemenangan tim Indonesia melawan Vietnam di Sea Games 2017.

Sosoknya cukup menjulang dengan tinggi 185 cm. Mega mengaku mencintai Bola Voli atas dukungan Ayahnya sendiri, meski saat kecil ia lebih menyukai olahraga Sepak bola.

11. Pipiet Kamelia (Pencak Silat).

Hijaber cantik berusia 23 tahun ini berhasil lolos ke babak semifinal pertandingan Pencak Silat di kelas 60-65 kg wanita. Pipiet mengaku sudah mempersiapkan diri selama tiga tahun untuk bisa bertanding di Asian Games 2018.

Atlet yang sudah berlatih Pencak Silat sejak usia 11 tahun ini mengatakan, bahwa dengan Pencak Silat, ia bisa menunjukkan bahwa seorang wanita bisa memberikan sumbangsih pada negara.

12. Selvianti Devi Hidayat (Dayung Putri).

Selvianti adalah salah satu atlet yang memperkuat tim dayung putri di ajang Asian Games 2018. Ia adalah penabuh drum naga dan satu-satunya yang berhijab, sehingga kehadirannya sangat mencuri perhatian. Bersama timnya, ia berhasil meraup medali perak untuk kategori Traditional Boat Race 200 M di Palembang.Setelah sebelumnya mendayung, posisi Selvianti sebagai penabuh drum adalah menyelaraskan ketukan drum dengan irama dayung dan kecepatan perahu.

Demikian para wanita berhijab yang sedang berjuang di ajang Asian Games 2018. Mereka telah membuktikan bahwa berhijab tidak menjadi halangan untuk berprestasi.

(brl/red)

Source:

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags