1. Home
  2. ยป
  3. Creator
20 Juni 2019 10:55

10 Hal penting ini sering dilupakan orang tua pas sekolah pertama anak

Masuk sekolah pertama kali adalah momen paling bersejarah bagi anak. Semakin bagus kesan saat pertama, maka semakin tinggi semangat belajar anak. Aisyah

Masuk sekolah pertama kali ataupun masuk sekolah setelah libur panjang adalah sebuah tantangan tersendiri bagi anak. Tak jarang semangat belajar anak malah mengendur akibat terlalu banyak liburan ataupun malah takut sekolah karena ada teman yang ditakutinya. Banyak hal yang bisa menjadi syndrome anak takut ke sekolah pertama kali.

Agar anak merasa enjoy dan nyaman, berikut ini ada10 hal penting yang sering dilupakan orang tua saat anak masuk sekolah pertama kali.


1. Meningkatkanrasa percaya diri dan keberanian anak.

Foto: Hellosehat

Anak umumnya sebelum masuk sekolah selalu dibayangi rasa takut. Takut tak bisa ini dan itu. Di sini peran orang tua perlu menumbuhkan rasa percaya diri dan keberanian anak.Misalnya seperti mengatakan, Kamu pasti bisa! Tidak usah khawatir, Mamah yakin kamu bisa.

Dengarkan kekhawatiran anak mengenai sekolahnya. Jadilah pendengar yang baik. Jangan membandingkan anak kamu dengan anak lain yang lebih bagus kemampuannya karena itu justru membuat rasa percaya diri anak kamu akan turun.

Setiap anak mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Setiap anak unik. Jadi, tak ada alasan anak untuk minder dengan kelebihan orang lain.

2.Mengajarianak cara bersosialisasi dengan teman.

Foto: ulyadays

Ini adalah hal penting yang sering kali dilupakan orang tua. Orang tua hanya memikiran bagaimana anaknya belajar. Padahal bersosisalisasi juga sama pentingnya. Ajarkan anak untuk bersosisalisasi dengan sehat dan positif.

Ajarkan anak cara berkomunikasi dasar dengan temannya. Dan ajari anak apabila bertemu dengan teman yang tidak disukainya. Hal ini sangat penting karena apabila tak diajari, anak akan bingung dalam bersosialisasi dengan temannya.

3. Bertemu denganwali kelas anak.

Foto: Teachin

Ini bisa menjadi pilihan bagi orang tua yang ingin mengetahui kondisi anaknya selama di kelas. Karena banyak kasus kalau perilaku anak berbeda saat di sekolah dan di rumah. Biasanya faktor eksternal yang memengaruhinya.

Orang tua bisa sharing mengenai kondisi anaknya sehingga wali kelas bisa lebih memahami kondisi anak selama di kelas dan memberikan perhatian lebih setelah mendengar kondisi anaknya.

4. Orangtua mengunjungi kelas anak.

Foto: Britagar

Ini penting karena orang tua perlu mengetahui kondisi kelas anak yang sebenarnya sehingga bisa memberikan kebutuhan anak dengan baik. Misalnya posisi duduknya kurang bagus ataupun ada peralatan sekolah yang agak rusak seperti kursinya tidak seimbang.

5. Meyakinkananak sekolah adalah tempat yang menyenangkan.

Foto: Netralnews

Meyakinkan anak adalah tempat yang menyenangkan akan membuat anak semakin bersemangat dalam belajar kedepannya nanti. Ceritakan halhal yang menyenangkan dari sekolahnya nanti. Bercanda bersama teman, jajan bersama teman, bermain bersama teman dll. Ceritakan karakter teman yang bisa diajak teman menyenangkan. Lama kelamaan sugesti positif akan tertanam di benak anak.

6. Membeli perlengkapan sekolah apa yang dibutuhkan, bukan yang diinginkan.

Foto: Bukalapak

Anak membeli perlengkapan sekolah perlu didampingi oleh orang tua. Sering kali saat di sekolah anak merasa ingin dipuji dengan barang yang dibelinya sehingga sulit berkonsentrasi dalam belajar. Barang yang dibelinya lebih berpotensi menjadi mainan selama belajar. Sebenarnya boleh membelikan barang yang diinginkan anak, tetapi jangan berlebihan krena berlebihan itu tidak baik.

7. Mengajarianak teknikProblem Solvingsaat menghadapi hambatan di sekolah.

Foto: Mommies Daily

Ini yang jarang diajarkan orang tua kepada anaknya. Anak terbiasa dimanjakan dengan berbagai kemudahan. Sehingga saat menghadapi masalahnya sendiri ia cenderung akan menangis dan memukul temannya. Pola pikir instant dalam mencapai yang diinginkannya tentu tidak dapat dibenarkan. Karena semakin anak berpola pikir seperti ini anak menjadi tidak menghargai barang, tanggung jawab, dan kurang disiplin. Ajari anak mengatasi masalah karena itu adalah salah satu bentuk proses anak menjadi dewasa.

8. Mengajarianak cara bertanya yang sopan kepada guru apabila ada materi yang belum dipahami.

Foto: suarapgri

Di sini anak perlu dimotivasi oleh orang tuanya karena sering sekali saat di sekolah anak ketinggalan pelajaran karena malu bertanya kepada gurunya. Anak umumnya pemalu apalagi saat yang ia tidak tahu di tengah teman-temannya yang lain. Ajarkan anak bertanya yang baik dan sopan kepada gurunya karena hal itu akan berdampak sangat baik bagi kelangsungan belajarnya nanti.

9. Mengajarianak mempersiapkan perlengkapan sekolah sendiri setiap sebelum berangkat sekolah.

Foto: sekolah alam nusantara

Biasanya yang mempersiapkan perlengkapan adalah orang tua. Anak menjadi tidak bertanggung jawab dengan barangnya sendiri. Anak menjadi mudah menghilangkan benda miliknya. Belajar mandiri perlu dipupuk semenjak dini. Minimal ajarkan anak untuk merawat alat tulisnya sendiri.

10. Memberikanmateri dasar sebelum anak masuk sekolah agar tidak kaget saat belajar pertama kali.

Foto: mamapapa.id

Ini juga perlu diberikan orang tua saat bersama anak. Jangan dimanja dengan barang saja, anak perlu diberikan materi dasar selama di rumah. Anak bebas mencurahkan kelemahannya dalam belajar. Di sini peran orang tua menjadi guru les pribadi anak sekaligus konselor anak. Orang tua minimal harus tahu hari ini belajar apa dan mengetahui kekurangan anak dalam belajar. Belajar di rumah harusnya bisa menjadi lebih menyenangkan daripada di sekolah. Apabila anak sudah menguasai materi dasar, hal itu sekaligus meningkatkan keparcayaan dirinya saat belajar nanti di sekolah.

Selamat mencoba!

(brl/red)

Source:

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags