Brilio.net - Baru-baru ini warganet dihebohkan dengan video rekaman CCTV di sebuah jalan tol. Pada video yang viral itu terekam pembatas jalan yang tiba-tiba bergerak sendiri. Padahal tidak ada orang yang memindah atau menggerakkan pembatas berwarna oranye kemerahan tersebut.

Fenomena itu tentu saja membuat banyak orang pensaran. Seperti biasa, banyak orang yang mengaitkannya dengan ulah makhluk halus atau juga mistis. Namun belakangan, misteri pembatas jalan water barier yang bergerak sendiri di jalan tol akhirnya terungkap. Pengelola jalan tol, PT Jasamarga Pandaan Malang (JPM) memastikan pembatas berwarna oranye itu bergerak karena embusan angin.

Dilansir brilio.net dari dream.co.id, Kamis (31/10), lokasi kejadian dipastikan terjadi di kawasan proyek pembangunan rest area Km 65-66 Jalan Tol Pandaan-Malang pada Senin, 28 Oktober 2019 sekitar pukul 6 petang. Sebelumnya informasi yang beredar di media sosial menyebutkan lokasi kejadian berlangsung di Tol Cipularang.

Dalam video rekaman CCTV itu terlihat dua pembatas jalan atau barrier di ruas jalan tol bergerak sendiri. Satu barier bahkan bergerak sampai ke tengah ruas jalan tol tersebut. PT JPM memastikan tak ada unsur mistis dari kejadian itu. Perusahaan mengungkapkan pembatas jalan itu bergerak karena tekanan angin kencang.

"Faktor penyebab kejadian tersebut adalah bocornya water barrier yang sebelumnya telah diisi air sesuai aturan," dikutip dari pernyataan tertulis JPM.

fakta pembatas jalan tol bukan mistis © berbagai sumber

foto: PT Jasamarga

 

Dari hasil penyelidikan di lapangan, kedua barrier yang bergerak tersebut dikabarkan bocor mengakibatkan water barrier tersebut kosong. Alhasil, saat terjadi embusan angin yang cukup kuat, water barrier kosong tersebut terdorong mengikuti arah tengah.

Kabarnya, pembatas jalan yang viral tersebut kini sudah diganti dengan yang baru. Langkah ini dilakukan agar water barrier tidak bergerak sehingga dapat menghalangi kendaraan yang melintas dan menimbulkan bahaya untuk pengguna jalan.

Selain di lajur, water barrier yang terpasang di lokasi Proyek Pembangunan Rest Area juga dimaksudkan untuk mengamankan pengguna jalan dan pekerja proyek agar tidak terjadi kecelakaan. PT JPM juga mengimbau pengguna jalan untuk dapat berkendara dengan mematuhi aturan lalu lintas, memperhatikan rambu dan arahan petugas di lapangan untuk agar keselamatan pengguna jalan.

"Kami imbau agar masyarakat dapat melakukan verifikasi terhadap informasi sebelum mempercayai hal-hal yang sebenarnya dapat dijelaskan secara ilmiah dan bahkan menghubungkan kejadian tersebut dengan ruas jalan tol lainnya di luar Jalan Tol Pandaan-Malang," ujar perusahaan.