Kecintaan terhadap Indonesia bisa dilakukan dengan berbagai cara yang tak menuntut harus mengubah penampilan. Dengan tetap mengenakan sarung, para santri putra Pondok Pesantren Al Luqmaniyyah Yogyakarta memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) dengan upacara dan berbagai perlombaan, Senin (17/8).

Upacara yang baru pertama kalinya terselenggara di pesantren itu diikuti sekitar 70 santri di halaman kompleks asrama putra lantai 3 yang biasa digunakan sebagai tempat menjemur pakaian.

Ali Mafruhin (23) selaku ketua panitia mengungkapkan bahwa acara itu merupakan inisiatif spontan dari para santri yang menamai dirinya sebagai Asosiasi Santri Peduli Kemerdekaan (ASPK).

"Para santri yang mayoritas mahasiswa di berbagai Perguruan Tinggi di Yogyakarta ini rindu dengan suasana upacara bendera karena semenjak menjadi mahasiswa sangat jarang mengikuti upacara," kata Ali.

Upacara dilakukan dengan sangat sederhana. Selain para peserta yang mengenakan pakaian keseharian, peralatan pendukung juga seadanya seperti tiang bendera yang dibuat dari bambu yang didirikan.

Selesai upacara, acara dilanjutkan dengan lomba-lomba yang mensyaratkan pesertanya harus mengenakan sarung. Lomba yang diadakan yaitu lomba makan kerupuk, lomba memukul air, lomba mengambil koin dalam pepaya, lomba meracik kopi, dan lomba joget tomat.

Nah, berikut foto-foto kesederhanaan upacara dan keseruan lomba para santri Pesantren Al Luqmaniyyah: