Brilio.net - Bicara Pulau Bali, orang biasanya langsung teringat pariwisatanya. Ya, itu lantaran wilayah yang memiliki julukan Pulau Dewata ini memang menjadi destinasi utama wisawatan baik dalam dan luar negeri.

Kesohoran wisata Bali dengan sendirinya menyumbang pemasukan begitu besar bagi daerahnya. Namun demikian Bali ternyata tak cuma mengandalkan sektor wisata sebagai satu-satunya sumber pendapatan.

Keberadaan pematung Bali juga menjadi sumber pemasukan lainnya. Terbukti, Bali menghasilkan devisa sebesar USD 4,25 juta (sekitar Rp 54,972 miliar lebih) dari hasil ekspor patung dan aneka jenis cendera mata berbahan baku kayu selama Pebruari 2015, meningkat 16,52 persen dari bulan sebelumnya tercatat USD 3,65 juta.

"Jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2014 perolehan devisa tersebut menurun 11,90 persen karena saat itu cendera mata patung menyumbangkan US$ 4,83 juta," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar, Minggu (5/4).

Sedangkan selama tahun 2014 pengapalan berbagai jenis patung ke pasaran luar negeri itu menghasilkan USD 73,24 juta, menurun 19,17 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai USD 90,61 juta.

Panasunan Siregar menambahkan, aneka jenis patung hasil sentuhan tangan-tangan terampil seniman dan perajin Bali itu paling banyak menembus pasaran Amerika Serikat (AS) yang menyerap 26,01 persen.

Menyusul pasaran Singapura menyerap 0,92 persen, Jepang 3,76 persen, Australia 3,94 persen, Hong Kong 8,23 persen, Belanda 4,41 persen, Perancis 4,12 persen dan Italia 5,45 persen.

Sedangkan sisanya 39,06 persen diserap berbagai negara lainnya di belahan dunia. Karya patung yang dibuat secara manual oleh seniman Bali sangat disenangi konsumen luar negeri.

Seniman Bali mengolah kayu menjadi berbagai jenis patung yang unik dan menarik. Bahkan akar kayu juga diolah menjadi aneka jenis cendera mata yang sangat disenangi wisatawan mancanegara.