Brilio.net - Panggung utama Gelanggang Olahraga (GOR) Universitas Islam Indonesia (UII), Kamis (20/8) riuh dengan teriakan penonton. Pada arena berdiameter 1,5 meter, dua sumo sedang bertanding. Saling dorong dengan tetap mempertahankan diri dari serangan membuat penonton begitu bersemangat melihat pertandingan tersebut.

Tapi sumo yang bertanding ini bukan manusia yang mempunyai tubuh besar dan kuat seperti yang bayak dilihat di TV. Sumo yang bertanding di arena tersebut adalah dua buah robot. Ya, Sumo Robot menjadi salah satu cabang pertandingan dalam International Islamic School Robot Olympiad (IISRO) 2015, kompetisi robot antar pelajar Islam.

Sumo Robot menjadi salah satu kategori yang menyita perhatian. Pasalnya kompetisi robot untuk saling mendorong lawannya keluar arena menjadi menarik disaksikan. Teriakan penonton selalu muncul manakala ada salah satu robot yang berhasil menumbangkan lawannya.

Sang pemilik robot mengontrol robotnya di luar lingkaran pertandingan. Pengontrolnya pun bermacam-macam, mulai dari radio control, stick PS3, hingga ponsel android.

Akbar Nugroho, salah satu peserta yang berhasil menyingkirkan lawannya pada babak penyisihan mengungkapkan bahwa robot memang didesain mempunyai bagian depan yang kecil dan runcing. Hal itu dibuat agar saat berhadapan dengan lawannya bisa mengangkat dan mendorong.

Kelincahan operator dalam mengendalikan robot menjadi sangat penting agar robot tak mudah didorong keluar oleh lawannya.

"Berat robot juga mempengaruhi, lebih bagus kalau robot mempunyai berat agar sulit terangkat," terang Akbar, delegasi dari SMA Cendana Mandau Pekanbaru kepada brilio.net.

Pada pertandingan ini, robot disyaratkan mempunyai ukuran panjang dan lebar tidak lebih dari 20 cm x 20 cm. Berat robot juga dibatasi, kelas senior maksimal 3 kg dan kelas junior maksimal

IISRO 2015 berlangsung dari tanggal 19 Agustus hingga 21 Agustus 2015. Kompetisi yang telah memasuki tahun keempat ini diikuti sekitar 400 pelajar dari Indonesia dan Malaysia. Sedianya Palestina dan Mesir turut serta dalam kompetisi ini, namun karena beberapa kendala dua negara tersebut batal ikut.