Brilio.net - Jika dilihat dari penampilannya, Sukinem (60) memang tidak jauh berbeda dengan wanita pada usianya. Namun siapa sangka ternyata wanita asal Sleman tersebut berprofesi sebagai seorang tukang tambal ban.

Ini juga bukanlah pekerjaan yang baru dia tekuni, namun sudah dijalankan sejak tahun 1975 silam sampai sekarang. Adapun selain menambal ban dia juga menjual dan mampu memasang beberapa onderdil baik motor maupun mobil dan truk.

Dia bercerita, bahwa bengkel tambal bannya di kawasan Jalan Godean Yogyakarta itu mulai buka sekitar pukul 07.00 pagi hingga kira-kira pukul 17.00. Dalam melakukan pekerjaannya sebagai tukang tambal ban, dia juga kerap dibantu oleh anaknya Wandi.

"Sudah puluhan tahun, dari dulu saya memang lebih suka pekerjaan bengkel daripada harus usaha menjual warung makanan. Ya mungkin keahlian saya di sini," ujar Sukinem kepada brilio.net, Kamis (6/8).

Setiap hari rata-rata Sukinem menambal lima hingga 10 motor. Dia sendiri bertekad bahwa profesi ini akan ditekuninya hingga tua nanti. Yakni sampai dia sudah merasa tidak kuat untuk menambal.

"Soalnya pekerjaan ini yang sudah menghidupi keluarga saya, sekolah anak-anak saya, alhamdulillah juga sudah punya tiga rumah buat dikontrakkan nanti. Lumayan bisa buat uang jaga-jaga kalau saya sudah nggak kuat nambal ban," cerita Sukinem.

Memang benar, ternyata apa yang dia tekuni ini membuahkan hasil yang tidak sedikit. Dia bahkan sanggup membeli 3 rumah. Rumah itu dua berada di Desa Gatak dan satu di Desa Tebon, Godean Yogyakarta. Rumah yang di Gatak satu untuk ditempati sendiri dan satunya dikontrakkan. Sedangkan rumah yang berada di Desa Tebon dipakai anaknya juga untuk membuka bengkel dan tambal ban.

Bagi Sukinem semua pekerjaan itu tidak memandang laki-laki atau perempuan, semua gender berhak untuk melakukan pekerjaan apapun yang penting pekerjaan itu halal.