Brilio.net - Berasal dari keluarga yang hidup di jalanan dan semasa kecilnya dihabiskan menjadi pengamen di jalanan, Sudarmanto (17) tidak pernah bermimpi untuk pergi ke luar negeri. Tetapi takdir jalan hidupnya berkata lain.

Pada bulan Agustus mendatang, siswa kelas 2 SMALB SLB Negeri 2 Yogyakarta tersebut akan menjadi bagian tim basket, yang mewakili Indonesia pada gelaran Special Olympics World Summer Games di Amerika Serikat.

Sejak kecil, Sudarmanto telah diajak hidup oleh keluarganya di jalanan. Di usia lima tahun dirinya telah ngamen di beberapa kawasan sekitar Taman Budaya Yogyakarta. Pada waktu itu, dirinya bersama keluarga juga harus tidur di emperan toko.

Walau begitu keinginan untuk bersekolah selalu ada di dalam dirinya. Namun belum dapat terwujud karena keterbatasan ekonomi keluarganya. Keinginannya pun terkabul ketika SLB 2 Yogyakarta menawarinya sekolah gratis. Karena selain tunagrahita Sudarmanto juga memiliki pendengaran yang kurang baik.

Pada awal-awal masa sekolah, dia masih sering kembali ke jalan untuk ngamen. Seiring berjalannya waktu, Sudarmanto mulai menikmati dan tekun bersekolah. Melihat Sudarmanto aktif di sekolah, pada 2011 yang lalu, guru olahraganya, Wisnu Satria Ghautama, mengajaknya berlatih basket.

"Pada saat itu saya sedang mempersiapkan salah satu murid saya untuk mengikuti Special Olympics World Summer Games yang pada waktu itu akan berlangsung di Yunani. Karena melihat Sudarmanto anak yang aktif, saya ajak anak tersebut untuk berlatih bersama kakak kelasnya yang akan berangkat ke Yunani," terang Wisnu kepada brilio.net, Jumat (3/7)

Ternyata kemampuan Sudarmanto di luar dugaan Wisnu. Sudarmanto dapat bermain basket dengan sangat baik. Dengan kemampuanya bermain basket, Sudarmanto mampu menjadi salah satu anggota tim basket mewakili DIY yang berkompetisi di POPNAS 2014 yang berlangsung di Makassar.

"Lalu dua bulan pasca POPNAS dia dapat panggilan dari SOLNA (Special Olympic Indonesia) untuk menjadi bagian tim basket Indonesia yang akan ambil bagian dalam ajang Special Olympics World Summer Games di Amerika, bulan Agustus nanti," lanjut Wisnu.

Kemampuan Sudarmanto tersebut tidak kalah dengan anak-anak SMA normal lainnya. Sudarmanto dan teman-teman SMALB nya membuktikan bahwa mereka mampu memenangkan pertandingan uji coba dengan SMA normal.