Brilio.net - Seorang mahasiswa Teknik Arsitektur di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta berinisial FMF, harus ngelus dada dan bersabar tingkat dewa. Sebab tugas akhirnya yang sudah diseriusi selama 8 bulan harus diulang gara-gara gagal melewati batas deadline. Duh...bayangin coba bagaimana perasaannya andai ini menimpa kamu?

Di jurusannya, pengerjaan skripsi maksimal dua periode yaitu 10 bulan. Sidang pendadaran hanya ada sekali per semester. Dia sudah masuk ke periode kedua, cuma kebetulan kali ini periodenya dipercepat menjadi hanya 3 bulan karena alasan yang tidak diketahuinya sehingga dia nggak ngejar. Akhirnya, dia harus mengulang skripsinya dari awal.

Ada tiga tahapan yang harus dilalui kalau ingin lulus: Pertama, sidang proposal. Ini tahap paling awal untuk mendapat penerimaan judul. Kedua, sidang komprehensif, ujian naskah yang umumnya sudah sampai bab IV. Terakhir sidang keseluruhan naskah (pendadaran). Di luar itu, masih ada presentasi nonformal, yaitu yang kondisional dan hanya ke dosen pembimbing.

Mahasiswa ini sudah melewati tahap ujian komprehensif, artimya sudah selesai sampai bab IV yaitu konsep perancangan. Dia sudah memasuki bab VI yaitu pengembangan, yang dikerjakannya sembari menyelesaikan desainnya juga. Bab dalam skripsi di jurusannya tidak pasti, bisa 7 atau 8 bab.

Pemberitahuan tentang pemajuan periode yang cenderung mendadaklah yang menyebabkan mahasiswa asal Padang ini tidak mampu menyelesaikan skripsinya. Rekan-rekan skripsi yang bersamaan periode semuanya mampu menyelesaikan, jadi tinggal dia sendirilah yang kena getah dari pemajuan periode ini.

"Anak-anak yang lain mereka pada milih ngerjain ngasal, yang penting selesai dan ngumpulin dulu kata mereka. Aku nggak mau asal-asalan gitu daripada dibantai penguji nanti pas pendadaran, mending ngulang aja," kilahnya.

Beruntungnya, setelah ngobrol-ngobrol dengan pembimbing, dia dapat keringanan. Topik skripsinya memang harus ganti tapi tidak jauh-jauh dari topiknya awal yaitu pasar terminal, hanya beda sudut pandang bahasan dan tidak harus menyusun proposal lagi.

Awalnya, skripsinya tentang integrasi antara pasar dan terminal dan sekarang arahnya ke pasar terminal ditinjau dari pola kesibukan masyarakat pasar. "Desain masih bisa dipake, cuma perlu diganti beberapa," ungkapnya.