Brilio.net - Cibuk adalah nama suatu dukuh yang berada di Kecamatan Seyegan, Sleman, Yogyakarta. Dukuh ini bukan dukuhnya para santri, juga bukan dukuh khusus untuk persembahyangan umat agama tertentu. Namun kamu harus berhati bersih kalau mau memasuki dukuh ini.

Di dalam kompleks pemakaman Dukuh Cibuk, terdapat pohon randu alas yang sangat besar. Konon pohon itu dihuni oleh roh dari Ki Ageng Mangir Wonoboyo, salah satu penguasa kerajaan Mataram. Hal tersebut membuat pohon raksasa ini menjadi sangat keramat.

Menurut penuturan masyarakat sekitar, keberadaan roh Ki Ageng Mangir Wonoboyo ini membawa keberuntungan, keamanan dan ketentraman di Dukuh Cibuk. Makanya nggak heran banyak sesaji yang ditaruh di sekitar pohon randu alas. Masyarakat sekitar sangat percaya dengan perlindungan yang kuat dari penunggu pohon randu alas itu. Siapa saja yang jahat bakal diganggu.

Salah seorang warga menceritakan kepada di dekat pohon ada mitos kalau orang yang jahat dan mencoba melarikan diri dari desa, dia nggak bakal bisa keluar-keluar. Dia cuma bisa berputar-putar saja mengelilingi jalan desa. Walau dia merasa sudah melewati jalan itu dan tinggal sedikit lagi keluar, tetap saja dia berada dalam desa ini.

Meski tak berniat jahat, kamu yang mau melancong ke dukuh ini juga harus berhati-hati. Jaga sopan santun dan ucapan itu penting. Katanya sih, orang yang masuk dukuh ini tanpa permisi juga bakal mengalami nasib yang sama.

Hati-hati juga kalau kamu ke sana bareng pacar kamu. Jangan sampai berantem di jalan apalagi kalau sudah sampai Dukuh Cibuk. Kemarahan dan kata-kata kasar yang mungkin terucap bisa membuatmu terjerumus dalam jurang yang sama dengan si jahat dalam mitos.

Diluar keabsahan mitos itu, sejatinya mitos itu mengajarkan kita untuk selalu menjaga hati, pikiran dan tindakan supaya bersih dimanapun kita berada.