Brilio.net - Ora obah, ora mamah (tidak bergerak, tidak makan), pepatah itulah yang selama ini dipegang teguh oleh Nungki Susanto (34). Pria asal Gunungkidul itu percaya bahwa nasib bisa diubah dengan berusaha, dan dia telah membuktikannya

Berawal dari kenekatan ditambah dengan frustasi setelah gagal menjadi TKI di Jepang, membuat Nungki memutuskan untuk merantau ke Jakarta pada pertengahan tahun 2002.

Sensor sentuh karya Nungki, pengaman motor yang sulit ditembus pencuri

Ungkapan "Ibu kota lebih kejam dari ibu tiri" benar-benar dirasakan warga Paliyan, Gunungkidul tersebut. Dengan modal yang sangat sedikit dia pontang panting merasakan kerasnya Jakarta.

"Selama tiga minggu awal merantau saya tidur di gudang sebuah kafe tempat teman saya bekerja. Gudangnya kotor dan panas. Itu pun saya harus kucing-kucingan dengan owner kafe karena takut ketahuan," terang Nungki kepada brilio.net, Rabu (19/8).

Setelah tiga minggu penuh penderitaan tersebut, dia mencoba melamar pekerjaan di sebuah perusahaan sepeda motor di Jakarta. Beruntung setelah tes kesehatan dia lolos dan menjadi karyawan tetap di perusahaan tersebut.

Tidak puas bekerja di situ, pertengahan tahun 2007 dia iseng mengasah kreativitasnya untuk menciptakan alat pengaman motor sensor sentuh. Ketika itu dia menyisihkan uang Rp 2.000.000 untuk modal dan bekerja sama dengan empat karyawannya.

Perusahaaan yang dia rintis tersebut diberi nama CV Mustika Kalimasada. Dia mampu memproduksi sekitar 1.500 buah sampai saat ini dan menembus omset hingga Rp 40 juta.

"Kunci pengaman rahasia ini tidak akan terlihat dari fisik luar sebuah motor sehingga para curanmor pun dipastikan kebingungan, karena walau pun kunci kontak sudah dibuka atau dibobol, tidak akan terlihat tanda-tanda bahwa kunci kontak sudah ON," jelas Nungki.

Bagi pemilik motor yang mengetahui letak sensornya dapat langsung menyentuh sensornya, maka motor pun dapat dihidupkan. Sentuhan jari pada sensor berfungsi untuk mengaktifkan (ON), sehingga sepeda motor kembali normal (biasa). Pengaman motor sensor sentuh hanya dapat dihidupkan oleh pemilik yang mengetahui letak sensor sentuhnya. Letak sensor pun dapat dipindah-pindah sesuai keinginan pemiliknya.

Bapak dua anak tersebut tidak menyangka usahanya akan berhasil. Hingga saat ini dia menyukuri apa yang telah dicapainya dan berusaha membuka lowongan bagi para pemuda khususnya warga Gunungkidul.

Pahit getir sebagai pengusaha kelas menengah tidak sedikit pun menyurutkan niatnya untuk meraih cita-cita sebagai pengusaha sukses yang mampu mempekerjakan pemuda Gunungkidul. Dia berpendapat banyak pemuda Gunungkidul yang kreatif akan tetapi tidak berani berspekulasi untuk menjadi pengusaha.