Brilio.net - Masa muda, apalagi masa Sekolah Menengah Atas (SMA) disebut-sebut sebagai masa paling indah. Bukan hanya bebas bermain dan mengeksplorasi pengalaman, namun jiwa muda juga dibuai asmara. Seperti itu pula yang dialami AG, wanita 21 tahun yang tinggal di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Kepada brilio.net, Senin (12/10), AG menuturkan kisah asmaranya dengan seorang cowok, kakak kelasnya beda satu tahun saat duduk di bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). AG dan cowok berinisial nama MR itu berpacaran selama tiga tahun. Namun putus karena saat ibunda AG meminta MR meminang AG selepas lulus SMK, justru ditolak halus oleh MR.

"Alasan mantan pacar saya itu karena dia masih mau kuliah, padahal Mama saya pengen saya nikah muda. Apalagi kami juga sudah lama pacaran," ungkap AG yang kini bekerja sebagai pegawai bank swasta di Banjarmasin.

Ibunda AG juga sempat meminta AG dan MR bertunangan saja dahulu sebelum menikah, namun tawaran ini tak mendapat respons lebih dari MR. Ketika itu MR tengah sibuk kuliah jurusan keguruan di perguruan tinggi negeri di Banjarmasin selepas SMK.

Seiring hubungan AG dan MR merenggang, datanglah pria berinisial nama WA dalam kehidupan AG. WA sudah lama mengenal paman dan ayah AG, sekaligus waktu berikutnya menjadi tetangga baru keluarga AG. Namun WA belum pernah tahu AG sebelumnya.

Sampai akhirnya, ibunda AG berniat menjodohkan AG dan WA. Tak ada alasan bagi ibu AG untuk tak menikahkan anak putrinya dengan WA, seorang pria mapan sebagai pengusaha dalam bidang solar dan minyak plus guru bimbingan belajar yang didirikan dan dikelola sendiri. Sayangnya, AG tak gayung bersambut terhadap pria yang beda usia lima tahun dengannya itu.

"Saya sempat nggak mau soalnya nanti dikira saya hanya mau hartanya aja dan saya masih cinta pacar saya waktu itu. Tapi dia (WA) sudah seperti pamer ke tetangga kami bahwa saya ini pacarnya," tutur AG.

Waktu berlalu, orangtua AG meloloskan lamaran WA kepada AG sekalipun berlaku bagi dirinya adat Banjar, jujuran. Jujuran atau mas kawin atau mahar dari pihak pria kepada calon pengantin perempuan di adat Banjar, disebut-sebut bernominal mahal. Pernikahan AG dan WA pun berlangsung.

Pernikahan yang telah berlangsung selama dua tahun belakangan ini, semula menyiksa AG. Dia terpikirkan sang kekasih sampai menangis semalam. Namun perlahan sikap sang suami membuka matanya. "Saya jadi sadar bahwa suami sayang dan ngerti banget sama saya," tegas AG melalui layanan bebas pulsa 0-800-1-555-999.

Wanita yang menikah pada usia 19 tahun tersebut menambahkan bahwa sampai sekarang mantan pacarnya masih menghubunginya setiap tanggal 5 Agustus yang merupakan tanggal jadian mereka dulu.

"Tapi saya nggak pernah balas sekalipun dia bilang bahwa kami nggak pernah putus dan 'aku tunggu jandamu'. Soalnya takut suami tahu," jelas AG yang melanjutkan bahwa sekarang ini hatinya sudah memilih sang suami sepenuhnya. Sekalipun dia juga pernah bertemu MR secara tidak sengaja saat ikut pameran di kampus tempat MR kuliah dan MR memujinya semakin cantik, AG tak goyah.

"Pelajaran yang saya ambil dari kisah ini, saya percaya bahwa kalau pacaran itu nggak boleh mengorbankan keperawanan. Belum tentu pacar kita adalah jodoh kita. Kasihan kan, kalau suami kita dapat bekas orang lain," pungkas AG yang juga menyatakan sempat kesal disangka hamil terlebih dahulu oleh tetangga saat menikah dengan WA, padahal dia hanya memenuhi bakti kepada orangtua yang ingin dia menikah dengan orang yang tepat dan baik.

Cerita ini disampaikan oleh AG melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu.