Brilio.net - Letusan Gunung Kelud yang terjadi setahun silam tentunya bukan peristiwa yang begitu saja mudah dilupakan. Debu yang ditimbulkan hampir menutupi sebagian wilayah di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Beberapa kota bahkan berubah menjadi kota abu saking pekatnya debu yang menempel di jalanan.

Hal tersebut juga dirasakan oleh Mohammad Arizky Pratama, mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya, Jawa Timur. Seluruh rumah di desanya yang berada di Kabupaten Jombang tertutup oleh abu vulkanik Gunung Kelud. Berawal dari situ Arisky mendapat ide untuk membuat sebuah inovasi baru bernama alat penyaring debu otomatis.

Pengalaman pahit kena abu Kelud, Arizky bikin penyaring debu otomatis

"Waktu itu debu pada masuk rumah, terus dari keluarga dan banyak warga yang mengeluh kesehatannya akibat debu vulkanik seperti batuk," ungkap Arizky kepada brilio.net, Rabu (6/5). "Makanya saya berinovasi membuat alat yang berfungsi membersihkan atau meminimalisasi debu vulkanik sehingga ruangan dalam rumah kembali steril."

Rizky menjelaskan, proses pembuatan alat ini hampir sama dengan hepa filter, namun ia tambahkan sensor debu sebagai indikator debu dan juga relay sebagai pengontrol otomatisnya. Selain itu alat buatan Rizky ini juga berbeda dengan vacuum cleaner karena bisa memfilter debu menjadi udara steril.

"Kalau vacum cleaner kan hanya menyedot debu tanpa menyaring secara maksimal dan otomatis," lanjut Rizky. "Kalau alat saya, udara kotor dihisap akan mengalami penyaringan melalui beberapa filter kemudian udara yang dikeluarkan bisa lebih bersih."

Proses pembuatan alat ini membutuhkan waktu sekitar enam bulan. Kedepannya Rizky ingin produksinya bisa diproduksi secara massal sehingga bisa digunakan oleh semua elemen masyarakat yang membutuhkan.