Brilio.net - Kasus salah seorang anggota TNI menembak mati seorang pengendara yang menyerempet mobilnya masih segar di ingatan. Kejadian ini pun dikecam banyak kalangan masyarakat karena perilaku tersangka sebagai aparat hukum dinilai arogan.

Namun kisah berbeda diceritakan oleh Ariadi Kristianto‎, melalui sebuah grup di jejaring Facebook. Ariadi menuturkan kisah dari penegak hukum tersebut patut diteladani banyak orang. Kala itu, Kamis (5/11), Ariadi sedang melintas di salah satu ruas jalan Grogol Indah, Solo, Jawa Tengah. Saat dalam perjalanan ia melihat seorang bapak berusia 50 tahunan menabrak sebuah mobil berpelat hitam.

Berhenti saat mobilnya tertabrak, pengendara pun keluar dan langsung membantu berdiri pengendara yang tersungkur. Ternyata pengendara mobil tersebut merupakan olisi. Namun sikapnya tidak arogan meskipun kemudian diketahui pengendara motor tidak memakai helm dan juga tak membawa SIM serta STNK.

Tidak hanya sampai di situ, polisi pengemudi mobil itu pun kemudian menolong pengendara penabrak. Tidak lupa polisi yang hingga saat ini belum diketahui identitasnya tersebut, mengambil kapas untuk mengusap luka lecet di wajah pengendara motor. Bapak pengendara motor itu diobatinya dan diberi pesan agar pelan-pelan dalam berkendara, serta tidak lupa membawa helm dan surat-surat yang harus dibawa.

Lebih lanjut, polisi pengemudi mobil itu tidak membawa masalah tersebut lebih panjang di kantornya. Meski ia harus memperbaiki mobil pribadinya yang penyok bagian pintu sebelah kanannya akibat insiden tersebut. "Ternyata polisi pengemudi mobil tersebut pangkatnya cukup tinggi. Seorang wakil kepala kepolisian setempat," ujar Ariadi dalam statusnya tersebut.

Sikap baik polisi tersebut pun akhirnya mendapat sambutan baik dari netizen. "Yang begini ini baru pengayom masyarakat, bukan penodong masyarakat," kata akun Luke Tri Pamungkas mengomentari cerita Ariadi.

"Pelajaran bagi kita semua, mari kita dukung bapak polisi yang seperti ini dan kita ingatkan polisi yang sedang khilaf. Karena bagaimanapun polisi juga manusia yang punya kelebihan dan kekurangan," imbuh Abu Ilham.