Brilio.net - Salah satu terpidana mati Bali Nine, Myuran Sukumaran (34) membuat sejumlah lukisan misterius sebagai bentuk perlawanan terhadap eksekusi mati kepada dirinya. Di antara lukisan yang pamerkan di kantor Amnesty Internationals London itu, Sukuraman menyampaikan pesan kepada presiden Joko Widodo. Apa isinya?

Di hari-hari terakhir menjelang eksekusi mati, Sukumaran memilih menghabiskan waktunya untuk menyalurkan hobi dan bakatnya, yaitu melukis. Dari beberapa karyanya, lukisan tersebut sangat jelas menggambarkan perasaannya.

Sementara itu, sepupu Sukumaran, Niranjela Karunatilake mengadakan penggalangan dukungan untuk menolak eksekusi mati yang divoniskan kepada saudaranya tersebut. Dengan digelarnya pameran lukisan karya Sukuraman, Karunatilake berharap presiden Jokowi bersedia memberikan amnesti dan membatalkan eksekusi mati.

"Saya berharap orang-orang akan datang untuk melihat pameran minggu depan dan memikirkan Myu dan semoga Indonesia tahu bahwa ada orang-orang di seluruh dunia menyerukan pengampunan," kata Karunatilake seperti dikutip dari news.com.au, Senin (27/4).

Misteri lukisan tanpa wajah dan Jokowi terpidana mati Bali Nine

Dari beberapa lukisan karya Sukumaran, selain melukis dirinya sendiri, dia juga melukis Presiden Joko Widodo. Di balik lukisan tersebut, dia berpesan, "People can change, (Orang bisa berubah)". Melalui lukisan itu, secara tersirat dia meminta pengampunan.

Selain lukisan Jokowi, Sukumaran juga melukis dirinya dengan lubang besar menganga di dada. Rencananya, duo Bali Nine Andrew Chan and Sukumaran akan dieksekusi Rabu dini hari, 29 April 2015.

BERITA YANG LAGI PEDAS:

Inilah asal usul kenapa huruf pada keyboard tidak urut abjad!

Anak SMA ini temukan cara deteksi boraks cukup pakai tusuk gigi

Hafiz, pria berwajah cantik ini menangis karena KTP-nya tersebar

Kemegahan gedung Garuda ini tinggal kenangan, kini rata dengan tanah

Seram, hewan raksasa berbentuk pipa ditemukan di dasar laut