Brilio.net - Kerusakan lingkungan semakin parah, mulai dari kebakaran hutan yang tidak berkesudahan sampai pada bencana banjir, angin topan, bahkan tsunami yang tidak ada hentinya. Lalu apa yang harus dilakukan? Pertanyaan inilah yang banyak berlarian di pemikiran banyak orang, tidak hanya di Indonesia melainkan di seluruh dunia. Hal ini jugalah yang membuat para seniman dan anak muda akhirnya bersama-sama bersinergi membuat sesuatu yang nyata sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

Mereka yang tergabung dalam genetika concept store melakukan kampanye cinta lingkungan dengan cara yang unik dan berbeda melalui Messenger 2020. Messenger 2020 adalah kampanye kolaborasi bersama banyak orang untuk terciptanya lingkungan yang lestari melalui sebuah karya seni yang ramah lingkungan. Messenger 2020 dibuat berbentuk burung-burung endemik dari Indonesia. Tidak hanya itu, burung-burung tersebut juga terbuat dari limbah pohon kayu sengon yang berasal dari sisa kayu tripleks, sayapnya berasal dari kardus bekas sehingga sangat ramah lingkungan.

"Kita akan memproduksi sekitar 1.000 burung yang memiliki id barcode, kita ingin membuat sebuah campaign yang mengajak orang untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Si burung-burung ini akan menjadi duta yang akan menceritakan masa lalu, saat ini dan masa yang akan datang," kata Anisa Dilla Qolbi selaku General Manager Genetika Concept Store kepada brilio.net, Selasa (29/9).

Messenger 2020, burung inovasi seni & teknologi untuk duta lingkungan

Messenger 2020, burung inovasi seni & teknologi untuk duta lingkungan

Burung-burung ini memang dibuat dengan menggabungkan karya seni dan teknologi. Untuk mengetahui identitas dari masing-masing burung dapat dilihat setelah barcode pada bawah ekornya di-scan. Nantinya akan keluar informasi tentang kapan burung tersebut lahir dan pesan apa yang disampaikan burung tersebut untuk selalu mengingatkan pemiliknya untuk hidup ramah lingkungan.

Selain itu burung-burung tersebut juga memiliki nama unik seperti nama-nama hari dalam Bahasa Jawa. Pemiliknya pun dapat mengunduh aplikasi khusus Messenger 2020 yang akan menyampaikan berbagai informasi ajakan dan cara mencintai lingkungan.

Messenger 2020, burung inovasi seni & teknologi untuk duta lingkungan

"Jenis-jenis burung yang dibuat pun adalah burung yang sangat dekat dengan kehidupan para seniman semasa kecil seperti pipit, perkutut, berkuku dan prenjak. Jadi ada nilai tersendiri pada setiap karya," ujar Anisa.

Mengapa 2020? Sebab 2020 diprediksi menjadi suatu waktu dimana problematika perihal lingkungan akan semakin rumit dan masyarakat di masa itu diprediksi sebagai masyarakat yang lebih peduli lingkungan dan tergerak untuk melakukan tindakan nyata bagi lingkungan sekitar. Sehingga keberadaan burung-burung ini akan menjadi motivasi dan pengingat bagi semua orang hingga tahun 2020.

Messenger 2020, burung inovasi seni & teknologi untuk duta lingkungan

Anisa juga menjelaskan bahwa Messenger 2020 ini dapat dibawa pulang oleh mereka yang menginginkan untuk memelihara hiasan instalasi tersebut. Genetika menyediakan suatu sistem adopsi bagi burung-burung tersebut yang nantinya dapat menjadi duta di tempat lain. Dengan demikian maka pesan positif dalam menjaga lingkungan akan semakin tinggi dan tersebar di seluruh wilayah baik di Indonesia ataupun di luar negeri.

Messenger 2020, burung inovasi seni & teknologi untuk duta lingkungan

"Si burung ini juga bisa diadopsi sehingga mereka yang mengadopsi bisa membawa pulang burung-burung ini sebagai duta di tempatnya. Sebab burung ini sebagai pengantar pesan tentang bagaimana mencintai lingkungan," imbuhnya.

Selain pesan yang positif, Messenger 2020 ini menginisiasi penerapan proses kreatif dalam program-programnya membangun hubungan timbal balik yang positif dengan para seniman dan pengrajin lokal. Sehingga nantinya dapat meningkatkan apresiasi seni masyarakat Indonesia dan membuktikan bahwa masyarakatnya juga bisa mengambil peran dalam menggabungkan seni dan teknologi bagi masa depan.