Brilio.net - Keterbatasan pendengaran maupun ingatan tak membuat Poniyah lupa kepada Sang Pencipta. Ia selalu aktif mengerjakan sholat lima waktu.

Poniyah (85), warga Dusun Karangkulon RT08/RW19, Wukirsari, Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, kini hidup sebatang kara di sebuah rumah tak layak huni. Bayangkan saja, dindingnya terbuat dari anyaman bambu yang sudah berlubang dan terkoyak sana sini. Sementara pintu rumahnya hanya ditutupi oleh selembar kain.

"Tiap kali hujan, pasti bocor," kata salah seorang tetangga, Ferry (35) kepada brilio.net, Jum’at (20/3).

Karena ingatan dan pendengarannya sudah menurun, Mbah Sipon kerap menanyakan pertanyaan yang sama dan diulang-ulang. "Beliau memang seperti itu (ingatan menurun) mas," tuturnya. "Kalau naruh barang atau makanan sering lupa. Tapi kalau sholat Mbah Sipon nggak pernah absen."

Meski sudah pikun, Mbah Poniyah tak pernah absen sholat