Brilio.net - Kenyataan bahwa angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia yang setiap tahun selalu mengalami peningkatan, mendorong semua pihak untuk bersama-sama mengatasi hal tersebut. Tak terkecuali dari kalangan akademisi dari Telkom University.

Para peneliti dari universitas tersebut mengembangkan aplikasi bernama Intergrated Traffic System (ITS). Sebuah aplikasi yang dapat memonitor kondisi pengendara kendaraan atau bahkan pilot pesawat dengan cara mendeteksi tingkat stress yang dialami dan tingkat kewaspadaannya.

Melalui sebuah perangkat headset yang dipasang di kepala, aplikasi ITS mampu menangkap gelombang otak untuk memperoleh tingkat stres dan kewaspadaan. Aplikasi ini dikembangkan ilmuwan syaraf otak, Dr Tauhid Nur Azhar PhD bersama dosen Dody Qori Utama dan para mahasiswanya Annisa Riyani, Nanda Budi, Masyithah Nur, Febriana Sawitri, Alfian Akbar, dan David Mushthofa. Mereka tergabung dalam tim "Brainstat" maju pada ajang kompetisi University Mobile Challenge dalam rangka Mobile World Congress di Spanyol bulan Maret lalu.

Tak disangka, meski hanya berhasil hingga posisi runner-up, tim Brainstat telah mengalahkan universitas top dunia seperti Nanyang Technology University atau Massachusset Institute of Technology (MIT) di ajang tersebut.

Mereka mengungkapkan bahwa ide lahirnya aplikasi ITS berawal dari keprihatinan Dr Tauhid pada angka kecelakaan lalu lintas yang selalu meningkat. Dia memulai dengan berinisiatif untuk mengajukan penelitian pada Kementrian Riset dan Teknologi hingga akhirnya dikompetisikan.

Kelak aplikasi ini rencananya akan diproduksi masal setelah melalui penyempurnaan sistem dan pengujian yang lebih akurat lagi. "Tim Brainstat masih membutuhkan waktu untuk menyempurnakan tingkat akurasinya," kata Dr Tauhid dalam wawancara dengan The Wallstreet Journal (28/3).