Brilio.net - Hubungan antara dua orang yang saling memiliki rasa cinta perlu didasari oleh sikap saling percaya. Hubungan tersebut bisa saja dibubuhi dengan perjanjian tentang hal yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan yang diutarakan satu sama lain secara terbuka untuk kebaikan bersama. Namun keegoisan salah satu pihak masih terjadi sehingga seolah ada yang lebih dominan daripada yang lain.

Una, sebut saja demikian, salah seorang karyawan perusahaan swasta asal Surabaya adalah salah satu yang mengalaminya. Kepada brilio.net melalui sambungan bebas pulsa 0-800-1-555-999 menceritakan, dia pernah membuat posting di Facebook yang menyebabkan pacarnya marah bahkan sampai menghina-hina dirinya. Lantas salah seorang teman Una mengungkapkan ketidakterimaan terhadap perlakuan pacar dari teman baiknya itu melalui telepon.

"Dia (pacarku) nggak terima. Akhirnya dia marah sama temenku dan menganggap semua temenku itu buruklah. Akhirnya sekarang aku dibatasin buat nempel sama temen-temenku. Aku cuma dikasih sepuluh temen aja," kisah Una.



"Aku benci banget sama temen-temen kamu. Semua temen kamu hampir sama kayak temen kamu yang kemaren ngehina aku. Aku nggak akan maafin temen kamu. Sama kau minta kamu jauhkan semua temen kamu, sisain sepuluh aja, nggak usah lebih dari itu," tutur Una menirukan ucapan pacarnya mereka membicarakan teman-teman Una.

Una merasa begitu ngenes dengan keputusan sepihak pacarnya itu. "Aku juga pengen punya temen banyak. Bayangin semua aplikasiku cuma dibatasin sepuluh (teman)," kata Una.

Beberapa orang sudah menyampaikan komentar pada Una tentang pria yang sedang menjadi pacarnya. Kakak kandungnya mengarahkan agar Una mulai menjauhi pacarnya tersebut. Sementara teman baik Una sejak semasa sekolah, Ida, sampai menjauhi Una semenjak dekat dengan lelaki tersebut.

"Berulang-ulang temen-temenku bilang, 'jauhin'. Pergi loss contact gitu. Bahkan orang yang sudah berpengalaman yang bekerja dengan saya mengatakan,'sudah to, sudah saya bilang jangan diteruskan, orang seperti itu kasar, ngomongnya saja begitu, percaya saja sama saya, kamu cuma dimanfaatkan," ujar Una menirukan nasihat teman-temannya.

Una juga mengeluhkan, ketika pacaran seringkali dirinya yang harus keluar uang sebab pacarnya masih kuliah semester 3 di salah satu perguruan tinggi setempat dan belum berpenghasilan. Namun hingga kini Una ragu untuk mengambil keputusan apakah dirinya akan mempertahankan hubungannya atau mengakhirinya.

"Sekarang pikiranku cuma satu: terserah kamu. Kamu mau balas semua yang aku kasih itu secara baik-baik ya alhamdulillah, kalau kamu bales apa yang aku kasih itu dengan cara yang buruk ya makasih. Kalau suatu saat nanti Tuhan menunjukkan kamu bukan orang terbaik buat aku ya maaf, gitu aja sih sekarang," tutup Una.