Brilio.net - Spencer Stone, Anthony Sadler and Alek Skarlatos pada Jumat (21/8) melakukan perjalanan dari Amsterdam menuju Paris menumpang kereta api ekspres. Mereka mengalami kejadian yang sungguh di luar sangkaan. Tiga pria yang berteman sejak kecil ini menjadi pahlawan, sebab berhasil menggagalkan aksi perampokan dan pembunuhan yang terjadi di kereta. Hal ini disampaikan dalam konferensi pers di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Paris, Minggu (23/8) malam waktu setempat.

Dikutip brilio.net dari Daily Mail, Selasa (25/8), Stone menceritakan bahwa ketika baru terbangun dari tidur lelapnya dia melihat seorang pria menenteng senjata dan waktu terasa berhenti. Yang ada di pikirannya kala itu adalah 'lakukan sesuatu atau mati'.

"Saya ingin bertahan hidup beserta rekan-rekan dan siapapun di kereta. Dia terlihat siap berkelahi, maka kami pun siap. Saya menekelnya dan Alek datang mencekik dan terus memukulinya. Dia kabur dan kami bertiga mendapatinya, Alek memukul kepalanya dengan pistol. Kami terus memukuli hingga dia pingsan," kata Stone.

Kisah Spencer Stone dkk lawan perampok kereta api bak aksi superhero

"Ketika itu dia telah mengokang AK-47. Maka pilihannya adalah melakukan sesuatu atau mati. Dalam kondisi krisis itu, kami melakukan sesuatu. Bersembunyi atau kembali ke tempat duduk tidak akan berpengaruh apa-apa," tambah Anthony Sadler, mahasiswa salah satu perguruan tinggi di California.

Kisah Spencer Stone dkk lawan perampok kereta api bak aksi superhero

Stone mengatakan, penyerang menarik keluar senjata dari tasnya, ia ditikam di leher dan tangannya teriris. Stone juga mengalami luka di mata kanannya.

Skarlatos menyebut, jika Spencer tidak bangun maka si penyerang akan berhasil menjalankan aksinya. "Saya tidak tahu jika dalam posisi Spencer. Tapi saya melihat Spencer dan Alek bangun. Mereka adalah teman baik saya, maka saya menjadi orang ketiga yang bangun," ucap Skarlatos.