Brilio.net - Jalan hidup seseorang memang tak bisa diprediksi, begitu juga dengan Anta Ibnul Falah. Dia tak pernah menyangka bahwa jalan hidupnya sekarang adalah menjadi PNS di Kementerian Keuangan Indonesia.

Tumbuh dalam keluarga sederhana, Anta menghabiskan masa kecilnya di sebuah kota kecil, Tulungagung, Jawa Timur. Namun sayang roda perekonomian keluarga berhenti semenjak ayahnya yang berprofesi sebagai petani jatuh sakit. Otomatis kondisi keuangan keluarga Anta berantakan. Sejak saat itu Anta tak pernah bermimpi untuk sekolah tinggi.

"Bapak sakit komplikasi pas saya kelas 6 SD, dulu saya tidak berencana lanjut ke tingkat SMP karena keadaan ekonomi. Namun karena dorongan guru, alhamdulillah saya bisa masuk MTS dengan dana BOS," ungkap Anta kepada brilio.net, Senin (30/3).

"Waktu masuk SMA juga begitu saya nekat daftar meskipun tidak ada biaya, alhamdulillah Allah ngasih jalan, masih diberi kesempatan untuk sekolah lagi," tambah Anta.

Kehidupan Anta di SMA dilalui dengan mulus-mulus saja, namun ketika masuk kelas 3 dia mulai berpikir untuk menabung demi kuliah. Akhirnya pekerjaan sambilan pun dia lakoni termasuk menjadi tukang parkir. "Iya jadi juru parkir di lembaga bimbingan belajar, dapetnya sebulan Rp 125.000, sedikit sih tapi kan kalau ditabung setahun jadi banyak," tutur Anta.

Selepas lulus SMA, Anta kembali nekat mendaftar kuliah meski tak ada biaya. Akhirnya dia berhasil diterima di S1 Pendidikan Kimia Universitas Negeri Malang pada tahun 2009 dengan beasiswa penuh. Namun sebulan kemudian dia mundur dan memilih melanjutkan di STAN setelah mengalahkan 88.744 pendaftar sekolah kedinasan tersebut.

"Alhamdulillah saja, pertimbangan saya masa depan di STAN lebih terjamin, padahal waktu itu saya belum yakin juga sih," pungkas Anta sambil tersenyum.

Jika Anta begitu bersemangat untuk kuliah dan terbukti usahanya berhasil, masa kamu yang secara ekonomi lebih baik akan menyerah begitu saja? Jangan ya.