Brilio.net - Katarak merupakan penyakit mata yang menyumbang angka kebutaan tertinggi di dunia. Meski penyakit ini bisa disembuhkan dengan operasi, biaya yang dibutuhkan untuk operasi masih relatif mahal, terutama bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, para ilmuwan baru-baru ini berhasil menemukan sebuah formula tetes mata untuk menyembuhkan penyakit katarak. Uji coba tersebut dilakukan kan terhadap anjing. Hasilnya pun cukup menggembirakan.

Penyakit katarak umumnya dipengaruhi oleh faktor usia. Namun dalam beberapa kasus, seseorang mengidap katarak karena mengalami kecelakaan atau faktor genetik.

Kang Zhang, seorang profesor dari University of California bersama tim risetnya telah melakukan penelitian terhadap dua keluarga yang memiliki anak yang terlahir dengan katarak yang bernama katarak kongenital.

Mereka menemukan bahwa orang dengan katarak kongenital mempunyai gen mutasi yang mampu memproduksi molekul kecil yang disebut lanosterol. Sisi positifnya, molekul ini dapat mencegah protein penyebab katarak. Sedangkan sisi negatif molekul ini yaitu menyebabkan lensa menjadi berkabut yang memicu katarak.

Zhang dengan timnya kemudian mengembangkan obat tetes mata berbahan lanosterol untuk mengobati katarak. Untuk menguji apakah obat tetes mata tersebut mujarab, peneliti mengisolasi lensa mata kelinci yang mengalami penyakit katarak dan menempatkannya pada larutan lanosterol selama 6 hari.

Uji coba tersebut ternyata membuahkan hasil yang positif. Setelah direndam larutan tersebut, ketebalan katarak semakin menurun dan lensa pun terlihat lebih bening.

"Kami melanjutkan uji coba untuk melihat pengaruh obat tetes mata pada anjing yang mengidap katarak. Kami memberi mereka obat tetes mata dua kali sehari selama enam minggu dan hasilnya dapat mengurangi efek keparahan katarak," kata Zhang seperti dilansir brilio.net dari IFLScience, Selasa (28/7).

Dalam penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nature tersebut, Zhang mengklaim penyakit katarak bisa disembuhkan setelah melakukan pengobatan selama beberapa bulan. Dia juga yakin penemuan itu bisa menjadi peran penting dalam pencegahan penyakit katarak.

Di samping itu, masyarakat juga tak perlu mengeluarkan banyak biaya karena pengobatan menggunakan obat tetes mata lebih terjangkau dan dapat digunakan secara luas.

Sementara itu, Manuel Datiles, seorang dokter dari National Eye Institute in the National Institutes of Health mengungkapkan bahwa hasil penelitian tersebut memang dapat membantu, namun belum bisa sepenuhnya menggantikan kelebihan operasi.

"Anda tidak bisa membandingkan perkembangan positif dalam penelitian ini dengan operasi. Dengan operasi katarak, mata Anda menjadi 20 tahun lebih muda. Dengan obat ini, lensa memang dibersihkan, tapi penglihatan Anda masih bisa keruh," ujarnya.

Menurut Datiles, obat tetes mata tersebut akan menjadi kunci dalam mengobati katarak. Alasannya, kebutuhan pengobatan katarak di dunia semakin tinggi yang tidak didukung fasilitas operasi yang memadai, terutama di negara berkembang. Jika tidak segera diatasi, menurut Datiles, penderita katarak cepat atau lambat akan mengalami kebutaan.