Brilio.net - Tahun 1961 menjadi puncak pengetahuan tentang terbukanya jagad raya yang dapat diakses oleh manusia. Perjalanan yang diawali oleh Yuri Gagarin dari Rusia seperti membawa angin segar bagi ilmu astronomi.

Delapan tahun berselang setelah manusia pertama berhasil dikirim ke luar angkasa, manusia pertama pun berhasil menginjakkan kakinya di Bulan, Neil Armstrong. Lalu yang menjadi pertanyaan kemudian, setelah 49 tahun pendaratan manusia di Bulan, kenapa sampai pada hari ini manusia belum mampu menginjakkan kakinya di Mars?

Dilansir brilio.net dari armaghplanet.com, Sabtu (9/5), Mars menjadi planet yang paling banyak diteliti oleh para ilmuwan, mulai dari pergerakannya hingga potensi kehidupan yang ada di sana. National Aeronautics and Space Administration (NASA) bahkan telah mengirimkan beberapa pesawat tanpa awak untuk meneliti permukaan yang terjadi di Mars. Namun sampai hari ini para astronomi belum berani untuk melakukan perjalanan ke planet yang jaraknya 225.3000.000 km dari bumi. NASA pun belum membicarakan perihal perjalanan menuju planet merah itu.

Alasan utama yang membuat para astronomi masih berpikir panjang untuk mendarat di Mars adalah kondisi gravitasi yang ada di planet tersebut. Untuk mendarat di Bulan, NASA telah menganalisis gravitasi di bulan adalah 1/6 dari gravitasi di bumi. Setelah dilakukan penelitian dan analisis ternyata gravitasi di Mars 2,2 kali dari gravitasi di bulan, saat manusia berada pada gravitasi rendah tersebut secara otomatis tubuh manusia akan tumbang dan tidak dapat bergerak. Waduh!

Butuh waktu sembilan bulan untuk melakukan perjalanan dari Bumi menuju Mars dan tentunya itu bukanlah hal yang mudah. Perjalanan sembilan bulan di luar angkasa tidak sama dengan sembilan bulan di Bumi. Melakukan perjalanan sembilan bulan di luar angkasa sangat berisiko pada kesehatan astronot, hal ini dikarenakan makanan yang dikonsumsi astronot hanya berupa gel dan jika melakukan perjalanan lama dan mengomsumsi makanan tersebut, dapat dipastikan astronot akan kehilangan nafsu makannya dan ketika tiba di Mars tubuhnya malah sudah tidak bisa diselamatkan. Nah, jika demikian usaha perjalanan menjadi sia-sia.

Kondisi atmosfer juga menjadi salah satu faktor yang menghalangi perjalanan manusia ke Mars. Permukaan Mars didominasi dengan karbondioksida (CO2) yang merupakan racun utama bagi tubuh manusia. Tantangan CO2 ini menjadi tantangan utama, sebab suplai udara yang dibawa oleh astronot tidak dapat bertahan lama.

Meski sampai detik ini pendaratan di Mars adalah hal yang membahayakan, NASA masih saja melakukan berbagai upaya untuk tetap membuktikan jika manusia bisa hidup di Mars. Ya, semoga saja ya.

Dulu mendarat di Bulan dianggap mustahil, bisa jadi mendarat di Mars yang hari ini mustahil akan menjadi nyata nantinya.