Brilio.net - Pernah nggak kamu bertanya, kenapa sih palang pintu rel udah ditutup sedari lama sebelum kereta melintas? Penutupan itu terasa lebih lama apabila dalam keadaan terburu-buru. Padahal semua ini demi keselamatan lalu lintas.

Telah banyak kecelakaan antara mobil dengan kereta api. Orang awam barangkali akan mengira bahwa hal ini disebabkan karena perlintasan tersebut angker. Nah, sebenarnya ada penjelasan ilmiahnya terkait kejadian semacam itu.

Kenapa mesin mobil sering mati mendadak di atas rel kereta api?

Bagas Senoadji

Menurut Bagas Senoadji, Penyidik PNS Perkeretaapian, ada penjelasan teknis kenapa mesin mobil sering mati di atas perlintasan sebidang rel KA. Hal ini menguatkan penjelasan ilmiah yang dibagikan di jejaring sosial seperti dikutip, Rabu (23/12).

"Di lokomotif ada boggie (roda kereta) dimana komponen utamanya adalah dinamo, di dalam dinamo ada unsur magnet yang cukup besar. Jika lokomotif berseri CC berarti ada 3 rangkaian boggie (6 buah dinamo besar). Hal ini berdampak pada rel yang terbuat dari baja untuk dapat menghantarkan medan magnet sejauh 1 kilometer dari posisi lokomotif.

Saat kendaraan bermotor melintasi rel kereta biasanya menggunakan kecepatan rendah. Apabila pengendara tidak memindahkan gigi mesin ke gigi yang lebih rendah maka putaran mesin dinamo kendaraan bermotor dan koil yang ada dapat seketika mati. Akibat dari faktor medan magnet yang dihasilkan boggie lokomotif yang dihantarkan oleh rel kereta.

Oleh karena itu, petugas Jalan Pintu Perlintasan (JPL) akan selalu menutup pintu perlintasan sebelum lokomotif mendekati perlintasan dengan jarak -/+ 3 kilometer. Bila ada pengemudi tetap menerobos atau melintasi rel kereta yang berjarak kurang dari 1 kilometer maka akan mengakibatkan mesin dinamo dan koil mobil yang sudah lemah dapat mati. Bila hal ini terjadi segera keluar dari mobil anda, karena mesin mobil akan susah untuk dihidupkan kembali.

Maka disarankan jangan melintasi rel kereta api bila sudah terlihat lokomotif segera melintas, walaupun masih berjarak 1 kilometer dari perlintasan. Kereta api tidak bisa mengerem mendadak karena roda dan rel terbuat dari baja sehingga tidak ada friksi yang bisa mempercepat perlambatan. Rata-rata kereta api akan berhenti sejauh 800 meter setelah direm."