Brilio.net - Ribuan buruh yang biasanya melakukan demonstrasi setiap 1 Mei untuk memperingati Hari Buruh Sedunia kini terpaksa turun ke jalan pada 1 September mengusung tuntutan utama terkait melemahnya perekonomian Indonesia.

Mereka menyuarakan berbagai isu, mulai dari jaminan hari tua, dana pensiun, jaminan kesehatan, penolakan sistem kerja alih daya (outsourcing) dan keberadaan pekerja asing di Indonesia. Mereka juga menuntut pemerintah bertindak cepat di tengah kelesuan ekonomi agar dapat menjamin para buruh tidak menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK).

Ini tuntutan buruh saat demo di Istana

Buruh berkumpul menyuarakan kegundahan mereka.

Sebab menurut data Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi per hari ini Rabu (2/9), jumlah buruh yang sudah di PHK mencapai 26 ribu orang dari potensi total 30 ribu orang. Sementara Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengklaim hingga saat ini sudah 100.000 buruh di PHK di 13 perusahaan padat karya di sektor makanan, tekstil, dan garmen. Buruh mengklaim jika perbaikan ekonomi tidak dilakukan maka kondisi krisis seperti tahun 1998 akan kembali terulang.

Ini tuntutan buruh saat demo di Istana

Polwan menggelar aksi simpatik menyambut demo buruh.

Karena itu, buruh juga menuntut kenaikan upah minimal 22% dan mendesak pemerintah segera menurunkan harga barang pokok serta bahan bakar minyak (BBM). ”Daya beli buruh sekarang menurun karena kenaikan harga BBM. Sekitar 100.000 buruh kini terancam di-PHK,” tegas Presiden KSPI Said Iqbal dalam orasinya di depan Istana Negara.

Usai berdemontrasi di Istana Negara, para buruh bergerak menuju Kantor Kemenkopolhukam untuk menunggu sejumlah perwakilan buruh yang menemui Menko Polhukam.

“Semua aman, situasi kondusif. Para buruh tertib melakukan aksinya,” kata Kapolres Jakpus Kombes Pol Hendro Pandowo yang terus berjaga.

Ini tuntutan buruh saat demo di Istana

Penjagaan dan pengawalan ketat dilakukan kepolisian.

Aksi buruh berjalan tertib dan aman. Tidak ada aksi anarkis yang dilakukan. Bahkan, pihak aparat kepolisian yang mengawal jalannya demonstrasi terlihat sangat santun dalam menjaga jalannya demonstrasi.

Malah sejumlah Polwan tampak membawa berbagai atribut bertuliskan ajakan damai di depan para buruh di antaranya, “Selamat datang saudara-saudaraku, kami selalu bersama Anda.”