Brilio.net - Suatu kali ketika masih berdiam di Mekah, Nabi Muhammad didatangi oleh dua orang dari kaum Quraisy. Mereka yang menyangsikan kerasulan Muhammad itu meneruskan pertanyaan dari rabi Yahudi yang telah mereka temui sebelumnya. Pertanyaan itu berisi tentang kisah sekelompok pemuda yang tertidur hingga lebih dari 300 tahun. Sebab, mereka menghindari masyarakat yang belum bisa menerima agama mereka yang tidak biasa, perihal pemuda pembuat benteng penghalang Ya'juj dan Ma'juj, serta perihal roh.

Nabi yang belum mengetahui hal itu menjanjikan akan memberi penjelasan pada dua utusan tersebut esok hari. Ketika mereka datang kembali, nabi belum bisa menjawabnya sebab belum mendapat wahyu yang disampaikan melalui malaikat Jibril. Hal ini terus berulang hingga 15 malam.

Setelah menjalani penantian yang berbalut kesedihan serta ejekan dari masyarakat Quraisy, akhirnya malaikat Jibril memberi penjelasan terkait tiga hal itu. Di samping itu, Jibril membawakan sebuah wahyu surah Al Kahfi ayat 23-24 yang berisi tentang pemakaian kata Insya Allah.

"Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: "Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi, kecuali (dengan menyebut): 'Insya Allah'. Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini."

BACA JUGA:

Kisah terenyuh Sunan Giri, saat bayi dibuang ke laut oleh kakeknya

Kisah Wali Sanga, alat musik tradisional bikin orang masuk Islam

'Tapa ngeli', cara Sunan Muria menyebarkan ajaran Islam

Ternyata Fatahillah bukan Sunan Gunung Jati, ini penjelasannya

Ini asal usul falsafah dahsyat Moh Lima besutan Sunan Ampel

Tokoh punakawan, peninggalan Sunan Kalijaga sewaktu berdakwah