Brilio.net - Mungkin selama ini hanya ada segelintir orang yang mengerti apa itu autis. Autis yang merupakan salah satu kelainan perkembangan sistem saraf yang dialami oleh seseorang ini kerap kali disalah artikan oleh kebanyakan orang yang tidak mengerti.

Mereka tak jarang menyebut anak dengan autisme sebagai seseorang yang gila. Padahal dua hal tersebut sangat berbeda, baik ciri-ciri maupun penanganannya.

Jika kamu termasuk orang yang belum begitu memahami bagaimana penanganan anak dengan autisme, berikut 6 cara yang dapat kamu pelajari seperti yang dilansir brilio.net dari autismspeaks.org, Jumat (3/4):

1. Seorang anak dengan autisme harus mendapat terapi
Sangat dianjurkan untuk anak dengan autisme mengikuti aktivitas terapi secara rutin paling tidak 25 jam dalam setiap minggunya.

2. Pilihlah terapis yang handal
Bukan sekedar menjalani terapi, orangtua haruslah mencarikan guru atau seorang terapis yang memang sudah ahli dan berpengalaman dalam menangani anak autis. Pilih juga terapis yang dapat memahami kebutuhan sang anak dan orangtua.

3. Terdapat panduan yang jelas
Saat memilih tempat terapi, pilihlah tempat terapi yang terpercaya. Pilihlah tempat yang dapat menyediakan catatan progress anak selama mengikuti terapi karena dengan demikian orang tua dapat tahu apa yang sudah dicapai oleh anak mereka.

4. Pahami detail programnya
Pilihlah terapi yang juga dapat mengajarkan beberapa kemampuan pada anak dengan autisme. Beberapa kemampuan mendasar yang harus diberikan adalah bersosialisasi, bahasa dan komunikasi, bermain, kehidupan sehari-hari, dan kemampuan motorik lain.

5. Terapi haruslah melibatkan orangtua
Untuk menangani anak dengan autisme pastinya tidak serta merta hanya dipasrahkan pada sang terapis saja. Orangtua haruslah mendampingi anak selama menjalani terapi dan ikut andil dalam tiap programnya.

6. Sertakan juga beberapa spesialis
Untuk terapi anak dengan autisme, sangat dianjurkan untuk melibatkan beberapa spesialis guna membantu sang terapis.