Brilio.net - Perang berkepanjangan yang terjadi di Suriah tak pelak membuat semua orang terlibat mengalami trauma berat. Ada sebuah kisah memilukan yang dialami seorang jurnalis asal Turki, Osman Sagirli.

Ketika di bertugas di Suria, dia menjumpai seorang bocah korban perang. Dialah Adi Hudea, seorang bocah berusia 4 tahun. Dia kehilangan ayahnya saat peristiwa bom Hama. Adi melarikan diri ke Camp Atmen yang berada di perbatasan Turki-Suriah bersama ibu dan tiga saudara kandungnya.

Teror bom dan bunyi senapan seakan sudah menjadi pemandangan dan suasana yang lazim terjadi setiap hari di sana. Tak heran jika hampir semua anak di negara tersebut mengalami trauma berat, termasuk Adi.

Saat Osman mengambil gambarnya, bocah itu mengangkat tangan ke kamera tanda menyerah dengan ekspresi muka datar, mata ketakutan, dan bibir terkunci rapat. Rupanya bocah itu menganggap kamera sebagai senjata yang ditodongkan ke arahnya. Bukannya ekspresi gembira yang dia tunjukkan, bocah itu tampak ketakutan.

Foto tersebut pertama kali diunggal ke jejaring sosial Twitter oleh akun @NadiaAbuShaban, seorang jurnalis foto. Sontak kicauan Nadia Abu Shaban itu menggegerkan dunia maya. Para netizen ramai-ramai menunjukkan rasa simpatik mereka.

"Apa yang bisa saya lakukan untuk lakukan untuk menghentikan perang #syria? Saya tidak pernah menangis seperti ini melihat gambar itu. Tolong beritahu saya apa yang harus saya perbuat!" ujar @Jeffersaldanha

"Mengerikan. Bocah Syria mengira jurnalis foto memegang senjata, jadi dia 'menyerah,'" kata @amelscript