Brilio.net - Berani tampil beda akan membawamu pada kesuksesan. Nggak percaya? Ludesnya es krim pot yang tiada duanya di Jogja ini jadi buktinya.

Baru berjualan 4 kali di Sunmor (singkatan dari Sunday Morning, suatu pasar yang hanya ada saat Minggu Pagi di sekitar UGM), es krim pot yang dijual Taufik dkk, mahasiswa S1 UNY ludes terjual.

"Pertama kali iseng jualan di sana langsung laris. Pas itu mulai jualan jam 7 dan semua es krim sudah terjual jam 10," kata Taufik kepada brilio.net disela kesibukannya meladeni pembeli Minggu (26/4). Prestasi yang luar biasa bukan?

Rahasia larisnya dagangan Taufik adalah pengemasan es krim yang unik. Tiga varian rasa, coklat, vanila dan stroberi, disuguhkan dalam suatu pot. Kemudian di atasnya diberi toping coco crunch supaya berasa kerikil-kerikil dalam pot.

Ditambahkan pula jeli warna-warni panjang seperti seekor ulat. Terakhir untuk menyempurnakan pengemasan, setangkai bunga cantik ditusukkan di antara toping dan jeli.

Dengan keunikan itu plus harga yang cukup murah, Rp 15.000, pengunjung Sunmor disihir untuk datang ke lapak Taufik dan membeli es krim. Sekali jualan di sana, 200-an lebih pot terjual.

Es krim 'pot', inovasi kuliner mahasiswa Jogja yang laris manis
Selain di Sunmor, mereka juga menggelar lapak di belakang Pasar Colombo Jogja setiap harinya. Kalau ada event-event, mereka juga biasanya nebeng jualan di sana. Es krim di lapak-lapak lainnya itu juga kerap ludes terjual lo. "Kalau yang di rumah deket Pasar Colombo cuma 100-an, tapi kalau di event-event bisa sampai 200-an lebih juga," tuturnya.

Nah untuk berjualan es krim-es krim unik itu selama sebulan, mereka cuma butuh modal sekitar Rp 1 juta. Pasti kebayang dong jumlah keuntungan yang bakal diraup Taufik dkk. Bikin ngiler kan ya?

Jadi, buat kamu yang pingin ngikuti jejaknya Taufik dkk, kamu harus bisa menciptakan sesuatu yang unik. Semangat kawan!