Brilio.net - Sebagai generasi muda, sebaiknya kita dapat menjadi generasi yang berguna dan bermanfaat bagi negara maupun lingkungan sekitar. Hal demikian lah yang juga dirasakan Faiz Fachrudin (35). Sejak bergabung dengan TABAH (Tim Advokasi Arus Bawah), sebuah lembaga hukum yang membantu para kaum marjinal di Yogyakarta ini, Faiz menjadi aktif dalam berbagai kegiatan yang berbau sosial maupun pendidikan. Salah satu hal yang dia kerjakan adalah menjadi pendiri sekolah Gajah Wong yang ada di kawasan Ledhok Timoho.

Sekolah Gajah Wong ini berdiri sejak 5 tahun lalu dan hadir sebagai angin segar untuk memutus mata rantai kemiskinan yang membayang-bayangi sebagian besar warga Ledhok Timoho. "Untuk memutus mata rantai kemiskinan harus ada pendidikan yang bagus secara kualitas. Karena dengan kualitas pendidikan yang bagus, kelak akan menghasilkan generasi-generasi yang lebih bagus lagi," Terang Faiz saat ditemui brilio.net, Sabtu (22/8).

Saat ini sekolah Gajah Wong masih berkonsentrasi untuk tingkat PAUD-TK dengan rentang usia anak 3-7 tahun. Sekolah Gajah Wong saat ini memiliki siswa sebanyak 38 anak dengan 5 pengajar. Anak-anak ini masuk dari Senin-Jumat mulai dari jam 08.00-11.00. Sedangkan untuk anak usia SD-SMA, Sekolah Gajah Wong ini juga membentuk kelompok belajar di sore hari.

Ada yang unik pula dengan konsep belajar yang diterapkan di Sekolah Gajah Wong ini. Menurut Faiz, Sekolah Gajah Wong adalah sekolah yang berbasis masyarakat, sekolah ini tidak membebani orangtua siswa dengan uang iuran sekolah atau SPP. Namun untuk operasional sekolah, Sekolah Gajah Wong ini memiliki program sampah untuk anak dan ternak kambing.

"Setengah dari sampah yang dikumpulkan anak-anak ini untuk dijual dan setengah lagi kami manfaatkan untuk media pembelajaran," Jelas Faiz.

Jadi walaupun merupakan sekolah gratis, namun Faiz berusaha melibatkan anak maupun orangtua anak terlibat di sekolah ini. "Untuk ibu-ibu dari siswa juga kami berlakukan jadwal piket untuk bergantian membersihkan sekolah," tambah Faiz lagi. Selain itu para ibu-ibu juga mendapatkan "sekolah" di Sabtu pada Minggu kedua dan keempat setiap bulannya, materi yang diberikan pun seputar pola asuh anak atau parenting.

Banyak sekali nilai-nilai sosial dan gotong royong yang kami dapatkan saat berbincang dengan ayah satu orang anak ini. Terakhir Faiz mengungkapkan harapannya bahwa Sekolah Gajah Wong ini harus tetap ada sampai kapan pun. Pendidikan harusnya berbasis masyarakat bukan lagi berbasis profit yang mencari keuntungan semata.

Laporan: Aprilia Nurohmah