Brilio.net - Perpustakaan keliling dengan menggunakan mobil atau kendaraan memang sudah biasa. Namun lain halnya dengan yang dilakukan oleh Ridwan Surusi (41), lelaki asal Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga tersebut memanfaatkan tenaga kuda sebagai kendaraan perpustakaan kelilingnya yang dia beri nama Kuda Pustaka. Bagaimana ini bisa terjadi?

Ide Ridwan ini berawal dari kecintaannya terhadap kuda. Dia memanfaatkan hewan titipan tersebut agar memiliki nilai lebih. Bukan hanya dirawat dan ditunggangi, melainkan dipakai untuk menularkan kegemaran membaca buku dan menebarkan ilmu ke masyarakat. Apalagi sangat jarang ada perpustakaan di lereng Gunung Slamet tersebut.

Namun ada satu pertanyaan, yaitu bagaimana menyediakan buku-buku? Ridwan mengatakan, dia tidak punya uang untuk membeli banyak buku. Namun beruntung temannya menjawab, urusan buku adalah perkara mudah sebab dia akan mengirimkan buku-buku kepada Ridwan. "Jadi teman saya pertama kali ngirim itu ada 136 buah buku, ya cukup lumayan untuk permulaan," ujar Ridwan kepada brilio.net Selasa (26/5).

Di awal Januari 2015, Kuda Pustaka mulai berjalan. Hari pertama, Kuda Pustaka keliling dan mendapatkan nama untuk yang pertama kalinya dari seorang anak kecil. "Ada anak yang bertanya siapa nama kuda tersebut. Saya spontan saja tanpa pikir panjang menjawab nama kudanya ini adalah Luna," imbuhnya.

Di lereng Slamet, seekor kuda berperan jadi perpustakaan keliling

Setiap hari Selasa, Rabu, dan Kamis, Ridwan dan Luna berjalan setapak demi setapak menembus dinginnya hawa lereng Gunung Slamet demi menyediakan buku untuk anak-anak dan juga warga yang membutuhkan. Ridwan dan Luna keliling dari satu desa ke desa lainnya, dimulai dari Taman Pendidikan Alquran (TPA/TPQ) hingga sekolah-sekolah.

"Respon anak-anak pun bagus, mereka banyak membaca dan meminjam buku-buku cerita dan pahlawan. Untuk orang dewasa suka dengan buku-buku inspirasi, dan buku-buku tentang peternakan, pertanian, dan buku lainnya," sebut dia.

Di lereng Slamet, seekor kuda berperan jadi perpustakaan keliling

Dalam sehari dari pagi sampai sore, Kuda Pustaka dapat membawa buku sebanyak 100-an lebih. Tetapi jika Luna sudah kelebihan muatan, maka Ridwan akan membantu membawakan buku tersebut dengan menggunakan tas berisi buku yang diletakkan di punggung.

Ridwan memang tidak memungut bayaran dari peminjaman buku ini, semua dilakukannya dengan ikhlas semata-mata untuk ikut membantu mencerdaskan anak-anak desa tersebut. Ridwan juga bersyukur, makin hari makin banyak orang yang mengirimkan padanya buku-buku sumbangan untuk Kuda Pustaka.

Impian Ridwan saat ini adalah dapat membeli kuda sendiri, karena Luna adalah kuda milik orang lain yang hanya dititipkan untuk diurus. "Saya khawatir kalau suatu saat Luna dijual oleh pemiliknya, maka Kuda Pustaka bisa pupus di tengah jalan," pungkasnya.

Di lereng Slamet, seekor kuda berperan jadi perpustakaan keliling