Brilio.net - Limbah batik yang telah dijernihkan dengan kaporit ternyata masih mengandung bahan berbahaya bagi lingkungan, seperti metil orange dan metil biru. Limbah tersebut dibuang melalui saluran pembuangan air umum, tidak dibuang melalui tempat pengolahan limbah yang secara khusus disiapkan oleh perusahaan. Limbah ini tentu akan memberi dampak buruk pada lingkungan.

Hal ini membuat empat mahasisiwa Universitas Islam Indonesia (UII) Jogja prihatin. Empat mahasiswa UII lintas jurusan itu pun tergerak untuk menggarap alat penjernih limbah batik bernama Seco Ware (Smart Electrolysis Control To Wax Resist), sebagai solusi pemurnian lilin/malam pada limbah industri batik di Yogyakarta. Para anak muda yang tergabung dalam program kreativitas mahasiswa ini adalah Choirun Nisaa, Damang Suhdi Lubis, Happy Bunga NS, dan Faridatuz Zuhroh, yang berkuliah di Ilmu Kimia, Teknik Industri, dan Teknik Kimia.

Menurut Suhdi, penyebab utama limbah adalah malam atau lilin dan zat pewarna yang digunakan pada saat proses pembuatan batik. Alat ini berbentuk tabung yang menerapkan dua prinsip yaitu separation (pemisahan) dan degradation (penghancuran). Prototype alat ini sudah diujikan ke beberapa sampel limbah batik. "Sudah dicoba disterilkan dan hasilnya bisa jernih," ungkap Suhdi, Jumat (1/5).

Ketua Tim Program Kreativitas Mahasiswa, Choirun Nisaa menuturkan, alat ini dibuat berkapasitas 30 liter air. Air limbah yang berwarna kehitaman dimasukkan ke dalam alat diikuti dengan penambahan garam dapur (NaCl) untuk penjernih sebanyak 2-3 gram per liter air limbah.

Cara kerja NaCl adalah mengumpulkan pengotor-pengotor yang berbentuk butiran di kutub anoda pada karbon batang sehingga air terpisah dari pengotor. Kemudian dialiri arus listrik dengan tegangan 7 volt yang bertujuan menghancurkan pengotor-pengotor tersebut. Tegangan yang berlebih dalam kadar NaCl dapat menimbulkan larutan menjadi berwarna kuning sehingga diperlukan pengaturan tegangan dan penambahan kadar NaCl agar diperoleh air yang jernih.

Kelebihan alat ini adalah dilengkapi dengan saringan di dalamnya yang berfungsi menampung lilin agar bisa digunakan kembali. Bagian luarnya berupa stainless steel dan bagian dalamnya dilapisi mika agar tidak menimbulkan reaksi yang lain lagi dan justru mengganggu kerja alat.