Brilio.net - Kita semua pasti sadar bahwa saat ini teknologi sudah berkembang sangat pesat. Dan saking pesatnya target pemasarannya juga menjadi semakin luas. Jika awalnya hanya menyentuh pasar remaja dan dewasa, saat ini ada saja bentuk teknologi yang ditujukan untuk anak-anak yang biasanya berupa aplikasi game. Di antara banyaknya aplikasi game yang ada, tampaknya hanya sedikit saja yang dibuat untuk anak-anak dengan autis.

Itulah di antara alasan tiga mahasiswa Universitas Negeri Malang ini kemudian menciptakan sebuah media pembelajaran berbasis game yang juga dapat digunakan sebagai sarana terapi visual anak autis yang dinamakan Autism's Software House. "Ide pembuatannya muncul saat saya melihat anak berkebutuhan khusus (ABK) yang selama ini masih menggunakan media pembelajaran manual dengan alat peraga. Adapun di SLB yang terdapat lab komputer hanya digunakan untuk mengenalkan huruf tanpa ada media pembelajaran pada mata pelajaran lainnya, dan saya rasa itu kurang optimal," cerita Maghfiroh, salah satu pencetus aplikasi ini pada brilio.net, Rabu (3/6).

Bukan sembarang aplikasi game, ini sekaligus sarana terapi anak autis

Aplikasi ini sebenarnya merupakan salah satu produk dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) kewirausahaan yang digagas oleh Maghfiroh Binti S, Etika Nurcahyani, dan Choirul Ulfa K. Pada tahun 2014 dan berhasil menjadi finalis pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS).

Software yang dibuat dalam waktu dua bulan ini untuk dijual hanya pada sekolah luar biasa agar dapat membantu siswa belajar. Untuk saat ini sendiri penjualan masih berkisar di wilayah Malang, Jawa Timur. Namun tiga mahasiswa ini sedang mempersiapkan untuk memasarkannya pada skala nasional.

Sementara itu, keunggulan dari Autism's Software House terletak pada pembuatannya yang menggunakan teknik gamification, yakni cara memasukkan unsur psikologi dalam sebuah permainan yang nantinya tidak akan menimbulkan efek ketagihan saat memainkannya.

Bukan sembarang aplikasi game, ini sekaligus sarana terapi anak autis

Nah semoga produk ini dapat cepat dipasarkan secara nasional ya, agar adik-adik kita yang mengalami autis dapat segera belajar menggunakan media pembelajaran yang lebih menyenangkan serta bermanfaat.

BACA JUGA:

Pemuda 21 tahun ini ciptakan aplikasi terlengkap untuk terapi autis

Ini 6 cara untuk merawat anak-anak autis

Ini 10 gejala autisme yang perlu kamu tahu gejala autisme

VIDEO: Mengharukan penyandang autisme berjuang melawan kanker

Autisme bukan lelucon stop bercanda pakai kata 'autis'

Keikhlasan bocah autis bantu ibunya jualan kaset pita jadul

Kisah 5 robot sahabat anak autis