Brilio.net - Belum lama ini, Apple merilis pembaruan sistem operasi iOS 9.1 bagi lini iPhone dan iPad. Pembaruan ini, menurut keterangan yang ada di website resmi Apple, diluncurkan untuk memperbaiki bug-bug yang yang belum terselesaikan oleh perilisan sebelumnya. Selain itu juga untuk penambahan sejumlah emoji baru yang kabarnya mencapai lebih dari 150 karakter emoji baru.

Tapi dari sekian banyak emoji yang diluncurkan, ternyata ada yang menarik dari paket emoji tersebut. Selain emoji jari tengah yang kontroversial, Apple juga merilis emoji mata satu yang selama ini lekat dengan suatu ajaran yang disebut-sebut sesat. Pengikut illuminati kah Apple?

Dilansir brilio.net dari Wired, Minggu (25/10), emoji mata satu yang diluncurkan Apple dalam iOS 9.1 ternyata bukan merupakan tanda Apple adalah pengikut illuminati. Bukan juga untuk menyuarakan ajaran sesat tersebut. Emoji bergambar mata berwarna hitam itu merupakan dukungan Apple untuk kampanye anti-bullying yang bertajuk I Am a Witness.

Kampanye ini ditujukan bagi siapapun, nggak pandang bulu, terutama bagi para remaja agar tidak diam saja ketika menghadapi bullying. Bullying itu bisa dari teman-teman terdekat ataupun orang yang tidak dikenalnya dari dunia maya.

Nah, pada awalnya ikon mata satu ini berasal dari mural The Bully Project yang merupakan kolaborasi antara Adobe, The Bully Project dan Behance untuk mengajak orang-orang berbagi pengalamannya ketika menghadapi percobaan bullying, serta merupakan salah satu cara untuk menyalurkan bakat seni para korban tersebut.

Program ini sendiri sudah diluncurkan sejak tahun 2014 lalu yang di gagas oleh sebuah firma iklan, Goodby. Ikon mata satu yang kini akhirnya digunakan Apple sebagai emoji itu sendiri merupakan rancangan Hanna Wittmark, art director Goodby. Tapi kenapa harus mata satu?

Ikon mata satu dianggap merupakan sebuah simbol yang memiliki arti yang sangat kuat, bisa berarti memberikan pesan, 'saya menyaksikan aksi bully dan saya ingin berbicara. Saya akan melakukan sesuatu'.

Kampanye ini tidak hanya didukung oleh Apple saja. Ada beberapa perusahan selain Apple juga sangat gencar memerangi tindakan bullying yang kerap menimbulkan korban, mulai dari Facebook, Twitter, Snapchat, Tumblr, dan juga Google. Sudah mengerti sekarang kan? Jangan salah kira lagi ya?