Brilio.net - Sepertinya hampir semua pengguna ponsel pernah mendapatkan pesan pendek (sms) tidak jelas asal dan isi pesannya. Misalnya ada yang mengatakan berhak mendapatkan undian M-Tronik, undian bank bahkan lain-lain. Meski banyak yang sudah paham betul bahwa modus tersebut merupakan penipuan cara lama. Tapi ternyata masih ada saja korban yang terjerumus dalam penpian ini.

Namun lain ceritanya dengan yang dialami oleh Azzam Izzatal, pengguna ponsel yang sudah bosan dengan model penipuan melalui sms ini memberikan balasan yang cukup menohok bagi penipu, sekaligus mengundang tawa. Balasan Azzam terhadap metode penipuan sms yang mengatakan 'sudah survey lokasi' ini dicapturenya dan diunggahnya di akun sosial Facebooknya pada Senin (12/10).

Bosan dapat sms 'sudah survey lokasi' penipu ini dapat balasan menohok



Unggahan Azzam pun seketika mengundang gelak tawa dan beragam komentar dari teman-temannya. "Kasus seperti ini pasti pernah dialami orang yang memasang iklan properti di toko online. Ya ampun, kenapa Indonesia banyak banget orang orang jahat niat nipu orang lain ya?," kata akun @Hagistra.

"Kemarin gue dapat dari BRI, pdahal gue gak punya rek BRI, terus gue bales aja : "Pak.. tolong bapak buatin dulu rek BRI atas nama saya, masukin aja uang 27 juta yang bapak sms ke saya, besok saya ambil uangnya," timpal akun @Sandy. "Jawabannya greget," timpal akun @Frandi.

Sebenarnya ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melaporkan nomor-nomor yang gencar mengirimkan sms penipuan. Dari berbagai sumber yang brilio.net rangkum, berikut cara melaporkan nomor-nomor penipuan tersebut.

Untuk pengguna kartu TELKOMSEL, pengguna bisa mengirim format SMS sebagai berikut, penipuan#nomor penipu#isi SMS tipuan dan kirim ke 1166. Contohnya, Penipuan#0812123456#selamat anda mendptkan 1 unit mbl avanza dr telkomsel poin…dst lalu kirim ke 1166. Adapun pengguna kartu XL, format SMS dengan forward pesannya ke nomor 588.

Coustemer Care Indosat, Akbar, mengatakan tidak ada mekanisme khusus dari Indosat untuk memblokir nomor yang dipakai sebagai modus penipuan. "Indosat belum punya mekanisme blokir," ujar Akbar ketika dihubungi brilio.net, Senin (12/10).