Brilio.net - Muhammad Aziz, pemuda 35 tahun asal Purworejo, Jawa Tengah menjadi Associate Professor di usia yang masih muda. Gelar sarjana hingga doktoralnya ia dapatkan di Kyushu University di kota Fukuoka, Jepang. Selain meraih gelar profesor di usia muda, ia juga pemegang dua hak paten di bidang teknik.

Profesor Aziz sudah lebih dari 15 tahun menimba ilmu dan juga mengajar di Negeri Sakura. Selama itu tak terhitung banyaknya prestasi yang ia torehkan. Ia pertama kali asisten peneliti untuk program pengembangan hidrogen sebagai energy masa depan. “Itu di tahun 2006, lalu saya jadi dosen paruh waktu dari tahun 2007 sampai 2008,” ungkapnya kepada brilio.net, Rabu (20/5).

Ia juga pernah bekerja di Seiko Epson Corp selama satu tahun sebagai Planner and Mechanical Designer sebelum diterima sebagai Project Researcher di Institute of Industrial Science, The University of Tokyo. “Tahun 2011 menjadi Assistant Professor  Solutions Research Laboratory, Tokyo Institute of Technology dan tahun 2015 menjadi Associate Professor di universitas yang sama,” katanya.

Prestasi lainnya adalah pernah menjadi Best Presentation Award, 8th International Conference on Progress of Machining Technology pada 2006, APCChE 2012 Young Researcher Award, 14th Asia Pacific Conf. Chem. Eng. Congress, The Best Paper Award, Int. Workshop on Clean Tech. of Coal and Biomass Utilization dan Outstanding Paper Award of 2013, Journal of Chemical Engineering of Japan

Selain itu, Profesor Aziz juga pemegang dua paten di bidang teknik salah satunya paten untuk sistem penggerak mekanis. Dia juga penulis 35 jurnal ilmiah internasional, enam buku dan ratusan presentasi tentang energi di banyak negara di dunia. Luar biasa!