Brilio.net - Pemberitaan di Tanah Air diramaikan dengan tertangkapnya artis berinisial AA yang kedapatan sedang bersama pria di hotel bintang lima di kawasan Jakarta. AA pun diduga merupakan Pekerja Seks Komersial (PSK) yang menjajakan diri via online. Tak main-main, ia ditengarai mematok tarif tinggi Rp 80 juta/jam.

Membahas tentang profesi prostitusi, banyak yang beranggapan bahwa prostitusi merupakan profesi tertua di dunia. Benarkah demikian?

Dikutip brilio.net dari slate.com, Minggu (10/5), anggapan prostitusi sebagai profesi tertua itu tergantung bagaimana memandangnya. Manusia telah ditukar uang dan barang untuk seks selama ribuan tahun yang lalu. Alkitab menggambarkan banyak orang Israel yang memiliki banyak selir, yang bisa dianggap sebagai pelacur atau sebagai istri yang statusnya lebih rendah. Disebutkan bahwa Raja Solomon memiliki 700 istri dan 300 selir.

Penggagas frase "profesi tertua di dunia" adalah Rudyard Kipling. Tahun 1888 Kipling menulis artikel tentang pelacur yang dimulai dengan kalimat "Lalun adalah anggota dari profesi yang paling kuno di dunia". Artikel Kipling kemudian banyak dikutip sehingga menimbulkan persepsi bahwa prostitusi merupakan profesi tertua di dunia.

Pada awal 1900-an di Amerika Serikat, para medis profesional mulai mengutip pernyataan bahwa prostitusi merupakan profesi tertua. Beberapa pihak ingin menyingkirkan anggapan tersebut karena banyak menimbulkan infeksi menular seksual. Sementara itu lawan mereka menganggap bahwa memerangi prostitusi tidak ada gunanya karena prostitusi merupakan profesi tertua dan menganggap manusia tidak dapat mengubah sifat dasar manusia tersebut.

Pada awal abad itu pun beberapa penulis menyebutkan bahwa prostitusi merupakan profesi tertua, yaitu dokter William Josephus Robinson pada bukunya "The Oldest Profession in the World: Prostitution" tahun 1929 dan Joseph McCabe "The Story of the Worlds Oldest Profession" pada 1932.

Benar tidaknya hal itu terus menjadi perdebatan. Tapi ada bukti bahwa hewan juga terlibat perilaku prostitusi sejak lama. Bukti menunjukkan sekelompok simpanse betina yang hidup di Pantai Gading diteliti terlibat transaksi seks untuk memperoleh makanan.

Dr Fiona Hunter, peneliti di Cambridge University, mengamati penguin perempuan dalam perdagangan seks Antartika. Disebutkan bahwa penguin perempuan akan mau melayani penguin laki-laki saat sendiri demi mendapatkan batu dan kerikil untuk membangun rumah mereka.

Hunter menekankan 'batu-batu adalah mata uang yang berlaku dalam hukum penguin'. Wah, wah. Pendapat kamu sendiri bagaimana dengan prostitusi. Bijak dalam berpikir, bersikap dan bertindak ya guys....