Brilio.net - Saling olok dan ejek di kalangan remaja memang bukanlah sesuatu yang baru. Berbagai kata mereka lontarkan dengan tujuan hanya sebagai bahan bercandaan. Namun kadang tanpa kita sadari beberapa kata yang kita anggap bercanda ternyata justru menyakitkan berbagai pihak, salah satunya adalah pemakaian kata "autis".

Memperingati hari autisme sedunia yang jatuh pada tanggal 2 April setiap tahunnya, berbagai lembaga peduli autisme di seluruh dunia ramai-ramai mengkampanyekan "Autism is Not a Joke". Kampanye ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat luas agar lebih peduli dan menghargai para penderita autisme serta menghimbau untuk tidak lagi menggunakan kata "autis" sebagai bahan bercandaan.

"Maraknya penggunaan kata autis oleh beberapa pihak sebagai bahan ejekan, cemooh, bahkan sebuah lirik lagu dari salah satu grup musik tanah air, merupakan hal-hal yang dapat dipupakan sejenak bagi orang normal, tapi bagi para keluarga anak autis hal tersebut sangat menyakitkan dan tidak mudah dilupakan," ungkap Lula Kamal selaku Duta Masyarakat Peduli Autis Indonesia seperti dikutip dari autismindonesia.org.

"Kami berharap persepsi masyarakat mengenai autis bukanlah hal yang lucu melainkan candaan yang menyakitkan dan perlahan-lahan dapat sirna dari masyarakat," tambahnya.