Brilio.net - Panas dan gersang begitu terasa di lokasi Tiny (43) menggelar jasa ketik manual di Jalan Colombo. Ketidakmampuannya lagi membayar kios yang sudah ditempati puluhan tahun, memaksa ibu dua anak ini berpindah dari satu lokasi ke lokasi yang lain untuk menawarkan jasanya. Wanita itu sudah 24 tahun menggeluti jenis usaha yang ini.

Dia mengaku, biaya sewa kios semakin mahal, sekitar Rp10 juta-Rp12 juta per tahun. Sementara, pelanggannya kian sedikitnya sehingga pemasukan berkurang. "Saya biasanya memberi tarif Rp 3.000 hingga Rp 5.000, sedangkan pelanggan saya sekarang tidak pasti jumlahnya. Tidak jarang dalam beberapa hari, saya hanya ada 2 pelanggan," tuturnya saat ditemui brilio.net, Senin (2/3).

Menurut Tiny, karena sering berpindah-pindah, maka ikut berpengaruh pada jumlah pelanggannya. Banyak yang tidak lagi menggunakan jasanya mengetik secara manual karena mengira usahanya sudah tutup.

24 tahun Tiny buka jasa ketik manual untuk bisa hadiahi anak rumah

Meski uang hasil usahanya tidak selalu banyak, namun Tiny punya rencana besar. Dia ingin memberikan rumah sederhana sebagai hadiah pernikahan anak keduanya yang dilangsungkan April tahun ini.

Dia telah merencanakan hal tersebut jauh-jauh hari, sejak saat jasa ketiknya masih ramai. Alasan itu pula yang menguatkan Tiny masih setia dengan usaha ketiknya.

Dia juga menyadari bahwa penghasilan suaminya tidak selalu menentu. Karenanya selain tetap membuka jasa ketik menual, Tiny ingin membuka lapak usaha baru dengan berjualan perlengkapan safety driving, seperti slayer dan sarung tangan, di dekat lapak ketiknya.

24 tahun Tiny buka jasa ketik manual untuk bisa hadiahi anak rumah