Brilio.net - Meski penuh kenangan indah yang sulit untuk dilupakan, jika diingat-ingat lagi era 90-an ternyata juga penuh perjuangan. Minimnya perkembangan teknologi kala itu membuat generasi 90-an harus berjuang keras tanpa bantuan gadget atau media sosial.

Anak zaman sekarang mungkin tidak akan pernah paham betapa beratnya perjuangan generasi 90-an. Bayangkan, saat mencari lowongan kerja, orang zaman dulu harus masuk dari satu pintu perusahaan ke perusahaan lain. Atau untuk mengoleksi informasi terkait hobi atau kesenangan tertentu, kamu harus membuat kliping dari koran. Iya nggak?

Kini, hampir semuanya sudah terpinggirkan berkat kemajuan internet. Bahkan, beberapa hal era 90-an kini sudah mulai tergantikan perannya sejak kehadiran media sosial. Nggak percaya? Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, berikut 10 hal era 90-an yang kini tergantikan oleh media sosial.

1. Album sekolah vs Facebook

10 Hal populer di era 90-an ini kini digusur media sosial, setuju?

Dulu jika kamu ingin bertemu teman lamamu atau mantan pacar zaman sekolah, kamu harus membolak-balik halaman album sekolah untuk mencari alamat rumahnya. Iya nggak? Sekarang, cukup ketikkan nama lengkapnya di Facebook, maka profil orang yang kamu cari bakal muncul. Ketika dia sudah menerima permintaan pertemananmu, kamu langsung bisa mengobrol dengannya. Mudah kan?
 
2. Buku harian vs Tumblr / Blog

10 Hal populer di era 90-an ini kini digusur media sosial, setuju?

Di era 90-an, menuliskan uneg-uneg di buku harian mungkin masih bersifat pribadi dan hanya untuk dirimu sendiri. Kini, melalui Tumblr atau Blog, kamu bebas menuliskan opinimu dan berharap orang lain bakal membacanya.

3. Iklan lowongan kerja vs LinkedIn

10 Hal populer di era 90-an ini kini digusur media sosial, setuju?

Sebelum kehadiran internet dan media sosial, mencari lowongan pekerjaan pasti terasa berat dan penuh perjuangan. Orang dulu harus masuk dari satu kantor ke kantor lain dengan membawa map untuk mencari kerja. Sekarang, ada media sosial LinkedIn yang menjadi resume digital. Dengan begitu, perusahaan dengan mudah melihat riwayat kariermu melalui profil LinkedInmu.

4. Album foto vs Instagram

10 Hal populer di era 90-an ini kini digusur media sosial, setuju?

Mengoleksi foto dalam sebuah album menjadi tren tersendiri di era 90-an. Tak hanya itu, memajang foto keluarga di ruang tamu menjadi kebanggaan yang tak terkira. Namun sejak kemunculan Instagram, banyak orang kini lebih tertarik memajang koleksi foto-foto mereka di media sosial tersebut dan berharap mendapatkan apresiasi dari pengguna lain.

5. Layar tancap vs YouTube

10 Hal populer di era 90-an ini kini digusur media sosial, setuju?

Mencari tontonan berkualitas era 90-an tak semudah zaman sekarang. Apalagi waktu itu belum banyak orang yang mempunyai televisi. Satu-satunya hiburan murah saat itu adalah layar tancap. Kini, orang bebas menonton klip video kesukaan, berbagai jenis tutorial, atau trailer film melalui YouTube.

6. Ngobrol langsung vs Skype / Google Hangouts

10 Hal populer di era 90-an ini kini digusur media sosial, setuju?

Komunikasi zaman dulu lebih banyak dilakukan secara langsung dan tatap muka. Sekarang, komunikasi jarak jauh bisa terasa dekat berkat kehadiran Skype atau Google Hangouts.

7. Pager vs Twitter

10 Hal populer di era 90-an ini kini digusur media sosial, setuju?

Postingan terbatas 140 karakter di situs mikroblogging Twitter mengingatkan kamu pada alat komunikasi era 90-an Pager. Kamu setuju?

8. mIRC vs Facebook Messenger / WhatsApp / BBM

10 Hal populer di era 90-an ini kini digusur media sosial, setuju?

Masih ingat zaman dulu ketika PDKT ke gebetan pakai mIRC? Sekarang pilihan aplikasi chatting semakin beragam. Kamu tinggal pilih mana yang nyaman buatmu.

9. Kliping vs Pinterest

10 Hal populer di era 90-an ini kini digusur media sosial, setuju?

Zaman dulu orang yang punya hobi tertentu akan mengoleksi berbagai informasi terkait melalui koran yang dibuat kliping. Anak zaman sekarang nggak perlu repot-repot seperti itu. Media sosial Pinterest sudah menyediakan fitur yang mumpuni.

10. Buku kuning vs Foursquare / Google+

10 Hal populer di era 90-an ini kini digusur media sosial, setuju?

Dulu, ketika kamu hendak mencari alamat perusahaan tertentu, kamu harus buka buku kuning dan berharap nama dan alamat perusahaan tersebut tertulis di sana. Iya nggak? Kini, nggak cuma alamatnya saja, di Foursquare atau Google+ juga tercantum ulasan rating suatu perusahaan apakah memiliki pelayanan yang baik atau tidak.