Brilio.net - Founder sekaligus CEO Facebook Mark Zuckerberg membuat pengumuman yang menggegerkan dunia, Selasa (2/12) lalu. Selain menyampaikan kabar gembira kelahiran putrinya, Max, dalam postingan di akun pribadinya itu, Zuckerberg berencana mendonasikan 99% saham miliknya di Facebook untuk kegiatan amal yayasan yang baru saja dia dirikan, Chan Zuckerberg LLC.

Kabar mengejutkan tersebut sontak menyita perhatian banyak pihak mengingat jumlah saham Mark di Facebook senilai USD 45 juta atau sekitar Rp 617 triliun. Sejumlah pihak seperti Bill Gates dan Michael Bloomberg pun tak sungkan melemparkan pujian kepada Mark atas sikap dermawannya, namun ada pula yang menuduh langkah bos Facebook itu hanya untuk menghindari pajak Amerika Serikat yang sangat tinggi.

Menanggapi kritik dan tuduhan negatif yang beredar di masyarakat, Mark pun melalui postingannya (3/12), menjelaskan rencana dia dan istrinya Priscilla Chan dalam mengelola dana tersebut.

"Fokus awal kami ditunjukan untuk pendidikan, menyembuhkan penyakit, menghubungkan banyak orang dan membangun komunitas yang kuat. Kami sudah membuat banyak investasi selama lima tahun terakhir di berbagai bidang, seperti pendidikan, ilmu pengetahuan, kesehatan, serta akses internet. Anda dapat melihat ringkasan dari investasi kami di laman Chan Zuckerberg Initiative," ujar Mark di akun Facebooknya yang dikutip brilio.net, Jumat (4/12).

Zuckerberg juga menyinggung soal tuduhan yang menyebut pembentukan organisasi ini adalah cara untuk menghindari pajak. Menurutnya, dengan didirikannya yayasan amal resmi Chan Zuckerberg sebagai LLC, saham miliknya akan tetap dikenakan pajak.

"Dengan mendirikan yayasan jenis LLC bukan yayasan tradisional, kami tidak menerima manfaat pajak dari mentransfer saham kami ke Chan Zuckerberg Initiative, tapi kami memperoleh fleksibilitas untuk menjalankan misi kami lebih efektif. Dan sama seperti orang lain, kami akan tetap membayar pajak capital gain ketika saham kami dijual oleh para LLC," imbuhnya.

Mark menambahkan struktur yayasan ini juga memungkinkan mereka untuk melakukan investasi berkelanjutan yang akan terus mendorong misi mereka. "Cara ini memungkinkan kita untuk mengejar misi kami dengan mendanai organisasi non-profit, membuat investasi swasta dan berpartisipasi dalam membuat kebijakan," kata ayah Maxima Chan Zuckerberg itu.