Brilio.net - Setelah 12 tahun vakum dari belantika musik Tanah Air, grup musik Padi Reborn akhirnya meluncurkan album keenam bertajuk Indera Keenam di Jakarta, Jumat (25/10). Album yang diluncurkan di bawah naungan Sony Music Entertainment lndonesia (SMEl) ini berisi delapan lagu.

Satu lagu baru berjudul Kau Malaikatku yang telah lebih dulu dirilis dan tujuh lagu lama yang diaransemen ulang diantaranya Di Sini Tanpamu yang diambil dari album pertama, Lain Dunia (1999).Lalu ada juga lagu Menanti Keajaiban dari album ketiga, Save My Soul (2003). Selain itu ada juga Menanti Sebuah Jawaban,dari album Padi (2005).

Kendati didominasi lagu lama, namun band yang digawangi Fadly, Piyu, Ari, Rindra, dan Yoyo ini memberikan nuansa yang berbeda. Lebih akustik dan sarat historikal. Padi Reborn menghadirkan dimensi baru pada album ini melalui aransemen musik yang lebih fresh dibanding album-album terdahulu.

Padi Reborn © 2019 brilio.net @yans_brilio

“Setelah 12 tahun tidak merilis album, tentu Padi Reborn ingin hasil terbaik dan juga sesuatu yang baru untuk Sobat Padi. Kami mengaransemen musik pada album ini dengan format akustik, karena ingin karya Padi Reborn bisa dinikmati oleh penikmat musik secara lebih luas lagi,” kata Piyu.

Grup band asal Surabaya ini punya alasan tersendiri mengapa lebih memilih dominasi lagu lama dibanding mengeluarkan lagu baru seluruhnya. Padi lebih memilih mengaransemen ulang lagu lama salah satunya disebabkan perkembangan teknologi.

Proses pengerjaan album dengan aransemen baru yang fresh sudah dipersiapkan sejak tahun lalu hingga tahap produksi. Namun seiring perjalanan waktu, ternyata reaksi animo generasi milenial cukup besar terhadap penampilan Padi di berbagai acara.  

“Banyak anak milenial. kalau kita bawakan lagu kita yang cepat perlu adaptasi sehingga perlu sebuah jembatan untuk menyasar mereka. Kita tidak hanya ingin menyuguhkan album untuk Sobat Padi. Karena itu kita buat lagu-lagu lama dengan aransemen baru. Ini sebagai bentuk strategi juga,” ujar Piyu dalam jumpa pers di Plaza Indonesia, Jumat (25/10).  

Seperti apa proses kreatif pembuatan album terbaru Padi Reborn ini? Berikut tujuh faktanya yang berhasil dirangku Brilio.net.

1. Pembuktian Padi Reborn

Padi Reborn © 2019 brilio.net @yans_brilio

Album ini sekaligus menjadi pembuktian eksistensi Padi Reborn di belantika musik Tanah Air. Jelas tidak mudah bagi Fadly cs untuk kembali ke puncak industri musik sejak mereka non aktif dan kemudian bersatu kembali di tahun 2017 dengan membawa bendera Padi Reborn.

“Album Indera Keenam punya makna yang sangat mendalam. lni adalah 'new blood’ bagi eksistensi Padi Reborn di industri musik lndonesia. Bahwa Padi Reborn masih ada dan akan terus berkarya.” tutur Ari.

2. Melibatkan arenjer dan produser Denny Chasmala

Padi Reborn © 2019 brilio.net @yans_brilio

Setiap nomor dalam album ini dikemas dengan konsep akustik dan balutan string sentuhan Denny Chasmala sebagai co-producer. Faktor kedekatan dengan DenChas (sapaan akrab Denny Chasmala) membuat Padi Reborn menggandengnya.

Selain itu, DenChas juga dikenal sebagai seorang arenjer bertangan dingin yang sudah banyak mengantarkan musisi Indonesia mencapai ketenaran lewat lagu ciptaannya. Sebut saja lagu Pilihlah Aku  yang dinyanyikan Krisdayanti hingga lagu Berharap Tak Berpisah dari Reza Artamevia. Lewat sentuhan DenChas, Padi Reborn ingin agar album ini bisa dinikmati kapanpun, di manapun, dan oleh siapapun.

3. Penampilan baru

Padi Reborn © 2019 brilio.net @yans_brilio

Album lndera Keenam ini juga membuat Padi Reborn akan lebih segar dengan penampilan baru. Kebaruan ini akan diterjemahkan dalam semua aspek Padi Reborn. “Ada image baru yang ingin kami ciptakan. Kami terjemahkan mulai dari kostum, performance di panggung, spirit dalam bermusik, dan tentu saja musikalitas kami,” terang Fadly.

4. Karya monumental

Padi Reborn © 2019 brilio.net Dok Padi Reborn

Hedi Iskandar selaku A&R Sony Music Entertainment lndonesia mengatakan album Indera Keenam adalah karya monumental Padi Reborn yang ditunggu tunggu para penikmat musik Indonesia dari berbagai kalangan.

“Album Indera Keenam ini lahir dari kebersamaan dan kepercayaan antara Padi Reborn dengan Sony Music Entertainment lndonesia yang sudah bersama-sama selama 20 tahun lebih. Kami berharap album ini akan mendapat sambutan yang hangat dari semua penikmat musik Indonesia,” ujarnya.

5. Sarat filosofi

Padi Reborn © 2019 brilio.net @yans_brilio

Laiknya album-album Padi Reborn terdahulu, ada banyak filosofi dan pemaknaan dalam album lndera Keenam. Inspirasi nama Indera Keenam muncul karena dalam bermusik para personil Padi Reborn tidak hanya menggunakan panca indera saja.

“Selain panca indera, Tuhan sebetulnya memberikan kita satu indera lainnya yang disebut indera keenam. Dalam hal ini, indera keenam kami sebagai musisi adalah kemampuan untuk menghasilkan musik yang indah,” ujar Rindra Noor.

6. Desain cover yang unik dan sarat makna

Padi Reborn © 2019 brilio.net @yans_brilio

Desain cover album anyar ini pun tak luput dari filosofi serba enam. Dengan latar belakang hitam. angka enam ditampilkan menonjol dalam visual berbentuk hexagonal atau segi enam.

“Hexagonal adalah desain dari alam yang punya konstruksi terkuat. Seperti sarang lebah dan sarang laba-laba. lni juga dimaknai Padi Reborn saat ini punya komposisi yang kuat,” lanjut Ari.

7. Warna musik yang lebih ringan

Padi Reborn © 2019 brilio.net Dok Padi Reborn

Album Indera Keenam ini dapat diterima Sobat Padi dan pecinta musik Indonesia. Konsep aransemen akustik yang ringan akan dapat mengobati kerinduan Sobat Padi yang telah lama menanti maupun pendengar milenial yang baru mengenal Padi Reborn.

“Kita mengaransemen ulang lagu-lagu yang dulunya kenceng. Dialbum ini saya lebih menikmati biar pesan di lagu-lagu album ini sampai ke penikmat musik,” ujar Yoyo.

Nah rencananya, album Indera Keenam ini akan dibawakan secara eksklusif dalam acara, Mega Konser “Indera Keenam” Padi Reborn, di Studio RCTl+ MNC Studios, Kebon ]eruk, pada 1 November 2019 mendatang.