Brilio.net - Selama ini para orangtua biasanya hanya mengandalkan gambar hitam putih yang buram dari hasil scan NHS untuk memberikan gambaran kondisi dan wajah bayinya.

Tapi sekarang, seperti yang dilansir brilio.net dari dailymail, Selasa (30/6), ada penemuan berupa teknologi terbaru yang menggunakan gambar yang lebih rinci untuk membuat sketsa plastik berupa wajah, kepala dan tangan dari bayi dalam kandungan.

Teknologi ini sebenarnya telah diperkenalkan sejak dua tahun lalu di Amerika Serikat dan Jepang. Namun, mulai populer sekarang ini. Wolfprint 3D, perusahaan asal Estonia, merupakan salah satu penyedia yang menawarkan teknologi ini untuk pertama kalinya.

Biaya untuk menggunakan teknologi ini sekitar Rp 6,4 juta. Penggunaannya diperuntukkan bagi ibu dengan masa kehamilan antara 24 hingga 34 minggu. Tapi waktu optimumnya adalah sekitar 27 minggu. Pada masa ini, wajah bayi sudah mulai memiliki bentuk yang jelas.

Hannah Bramley (27 tahun), ketika hamil anak ketiga dengan masa kehamilan 35 minggu, menggunakan jasa Wolfprint dan memutuskan untuk membuat patung sketsa di sebuah klinik lokal di Loughborough, Inggris.

Awalnya ia harus membayar sekitar Rp 1,7 juta untuk melakukan scan 3D pada usia kehamilan 28 minggu. Lebih lanjut, ia mengeluarkan biaya sekitar Rp 3,2 juta untuk patung sketsa wajah yang dibuat. Uang ini saya gunakan untuk kebutuhan yan baik, ungkap Hannah.

Ia menjelaskan, dirinya sempat menangis ketika melihat patung wajah tersebut. Sebelumnya saya telah melakukan scan 3D untuk kedua anak saya yang lebih tua tapi ini benar-benar berbeda. Ini tidak dapat dijelaskan. Kamu bisa menyentuhnya," ujarnya.

"Kakak saya pikir itu aneh, tapi saya pikir itu luar biasa. Rasanya seperti dia (bayi dalam kandungan) sudah ada di sini. Ini aneh, tapi saya mungkin merasa lebih dekat dengannya daripada yang saya lakukan untuk bayi saya yang lainnya ketika saya hamil, imbuhnya.

Standar scan NHS umumnya hanya 2D dan kualitas gambarnya masih "miskin" karena scan ini dirancang memang untuk melihat organ internal melalui kulit bayi.

Tapi klinik swasta menggunakan standar USG untuk mengambil irisan dua dimensi yang disatukan untuk menciptakan efek 3D. Dengan begitu, organ bisa dengan jelas ditampilkan.

The Health Protection Agency memperingatkan kepada para wanita hamil untuk lebih berhati-hati dengan apa yang disebut metode scan karena potensi risiko untuk bayi yang belum lahir mungkin saja terjadi karena bayi bisa terpapar USG lebih intens, di mana efeknya belum teruji.

"Kami adalah perusahaan yang memproduksi model 3D untuk arsitek dan industri konstruksi dan kemudian istri dari teman sedang hamil, jadi kami pikir mengapa kita tidak dapat membuat model 3D dari bayi,"jelas Kaspar Tiri dari Wolfprint 3D.

Reaksi dari teknologi ini menakjubkan, terutama bagi orangtua yang tidak hanya bisa melihat tapi juga menyentuh wajah anak mereka sebelum lahir.