Brilio.net - Banyak anak lelaki yang menggunakan anting dengan alasan penunjang penampilan supaya dibilang lebih gaul atau kekinian. Tidak peduli dalam budaya kita anting yang dipakai kadang dianggap tak sopan.

Bahkan bagi mereka yang menindik di telinga lebih dari satu lubang, tindik di hidung, bahkan lidah, diidentikkan dengan pribadi yang liar dan tidak tahu aturan. Berbeda dengan di luar negeri, tindik sudah dianggap hal yang lumrah. Bahkan ada yang melakukan tindik organ genital (bagi pria) yang konon bisa merangsang hasrat pasangan wanitanya.

Baik di dalam negeri maupun luar negeri, tindik juga sudah menjadi ladang bisnis bagi pecintanya. Seringnya, tindik disandingkan dengan tato. Maka tak heran, orang bertato juga bertindik, atau sebaliknya.

Di sisi lain, tindik memiliki risiko tersendiri. Misalnya saja alergi, infeksi, dan meninggalkan bekas luka. Inilah sebabnya mengapa harus menggunakan peralatan yang disterilkan, seperti jarum dan beberapa peralatan lainnya.

Nah, memangnya sejak kapan mulai ada seni memodifikasi tubuh berupa tindik ini, ya?

Dilansir brilio.net dari thefactsite.com, Selasa (21/4), ternyata banyak penelitian, termasuk para arkeolog, menemukan bahwa pemasangan perhiasan pada tubuh sudah lama ada. Mumi tertua yang ditemukan para peneliti adalah Iceman yang berusia sekitar 5300-an tahun. Dia memiliki daun telinga yang ditindik dengan anting-anting selebar 11 milimeter atau 1,1 sentimeter.

Dalam beberapa budaya, bahkan dalam referensi Alkitab, anting-anting dipandang sebagai tanda bahwa orang tersebut bangsawan dan memiliki kekayaan melimpah. Di Yunani, orang-orangnya memakai liontin burung hantu untuk menyenangkan Tuhan mereka dalam pertempuran. Sementara para wanita Romawi menggunakan batu permata mulia sebagai penghormatan terhadap para dewa.

Nah, tradisi tindik ini menyebar ke daerah Timur Tengah. Kebudayaan ini diperkirakan sudah berlangsung sejak tahun 1500 Sebelum Masehi (SM). Pun para wanita Hindu mulai menindik hidungnya (biasanya dalam lubang hidung sebelah kiri) yang dikonotasikan dengan organ reproduksi wanita dalam pengobatan Ayurveda.

Di Meksiko, suku Aztec menggunakan tindik di lidah mereka. Mereka percaya bahwa tindik merupakan simbol kekayaan dan akan menyenangkan Dewa Maya. Sedangkan tindik di bibir sudah umum dilakukan oleh suku-suku di Afrika sejak dulu kala.

Kalau di Mesir, konon para wanitanya melakukan tindik di pusar. Nah, ternyata, pada tahun 1993, tindik pusar mulai ngetren setelah artis Alicia Silverstone, model video klip Aerosmith 'Cryin' menggunakan tindik pusar.

Sedikit lebih ekstrem adalah tindik puting payudara yang ternyata telah ada sejak zaman Romawi. Hal ini merupakan tradisi umum untuk prajurit pria. Lebih dan lebih ekstrem lagi adalah tindik pada organ vital.

Disebut-sebut bahwa tindik ini sudah ada sejak zaman Ratu Victoria dari Inggris, sekitar tahun 1800-an. Pangeran Albert, suami Ratu Victoria, telah melakukan tindik untuk alat kelaminnya saat itu. Sampai sekarang, namanya diabadikan untuk menyebut tindik genital pria, yaitu Prince Albert (PA) Piercing. Wew!

foto di image banks: mengenal tindik