Brilio.net - Siapa sih yang ingin digigit nyamuk di saat tidur malam? Pasti kamu tidak berharap mengalaminya. Gigitan nyamuk memang bikin gatal. Parahnya lagi, gigitan hewan yang satu ini juga bisa membuat bentol-bentol pada kulit. Tidak mau kan kulit kamu berubah gara-gara hewan penghisap darah ini? Usut punya usut, jika nyamuk suka menggigit kulit kamu, penyebabnya adalah gen kamu sendiri lho.

Dikutip brilio.net dari huffingtonpost.co.uk, Jumat (24/4), ilmuwan sekaligus dokter yang meneliti tentang mengapa nyamuk lebih sering memburu gen tertentu adalah James Logan dari London School of Hygiene & Tropical, Inggris.

"Dengan meneliti mekanisme genetika akan mempermudah kita untuk mencegah penyakit akibat gigitan nyamuk," katanya.

James Logan juga berharap bahwa temuan ini bisa mengganti lotion anti nyamuk dengan pil. Keren bukan?

Dalam risetnya, James melibatkan orang kembar dengan total 18 pasang kembar identik dan 19 pasang tidak kembar identik. Nyamuk yang digunakan pada penelitian tersebut adalah jenis Aedes aegypti. Hasilnya adalah ketertarikan nyamuk pada pasangan kembar identik lebih tinggi, dibandingkan yang tidak.

Dalam kata lain, gen sangat mempengaruhi nyamuk untuk mengigit seseorang. Jadi, sudah jelas kan kenapa kamu sering digigit nyamuk dibandingkan dengan orang lain?

Temuan lainnya juga menyebutkan bahwa nyamuk juga lebih suka menggigit wanita yang sedang hamil. Di sisi lain, ternyata orang gemuk juga lebih menarik bagi nyamuk dibandingkan orang yang kurus. Jika kamu ingin menghindari gigitan nyamuk, olahraga yang sering ya biar badan kamu kurus.