Brilio.net - Organ tubuh yang kamu miliki sebenarnya patut dipertanyakan. Salah satunya adalah dagu yang ada di bagian muka kamu.

Apakah kamu tahu mengapa setiap manusia memiliki dagu di wajahnya masing-masing? Tentu saja pertanyaan yang satu ini cukup sulit. Masing-masing sudah terlahir dengan dagu masing-masing saat masih bayi. Berikut adalah asal-usul atau sejarah mengapa manusia memiliki dagu sebagaimana dikutip brilio.net dari Smithsonianmag, Rabu (12/8).

Jika dilihat dalam dunia ini, hanya manusia dan gajah yang mempunyai tonjolan pada rahang bawah yang lebih maju dibandingkan gigi, atau yang kita sebut dengan dagu. Pada awalnya, ahli biologi percaya bahwa fenomena ini dikarenakan mutasi genetika. Akan tetapi ada yang berpendapat bahwa ini terjadi karena seleksi alam.

Untuk mendapatkan jawaban terkait dengan fenomena ini, seorang ahli antropologi dari University of Florida, James Pampush mempelajari lebih dari 100 spesies primata termasuk manusia dan simpanse. James menggunakan CT scanning untuk mengukur parameter rahang. James menemukan bahwa adanya dagu pada manusia diakibatkan dari evolusi manusia. Dia juga percaya bahwa dagu merupakan hasil dari seleksi alam yang tidak biasa. Hal ini karena banyak primata yang tidak memiliki dagu.

Meskipun begitu, seorang antropologi pada tahun 1916, T.T. Waterman mengungkapkan lebih lanjut tentang evolusi ini. Evolusi manusia yang menyebabkan wajah miring ke dalam mengakibatkan adanya dorongan bagian rahang bawah keluar.

Selain itu proses evolusi ini juga dipengaruhi oleh hormon seks sebagaimana diungkap oleh seorang ahli antropologi dari University of Iowa, Robert Franciscus. Robert berpendapat bahwa wajah manusia yang menyusut mengurangi agresi dan testosteron. Hal ini sama dengan bukti fosil yang ditemukan.