Brilio.net - Jika kamu mempunyai jenggot yang lebat, kamu siap-siap mengalami kebotakan pada kepalamu. Fakta ini bukan kicauan belaka. Sebuah riset telah dilakukan untuk menyelidiki jenggot yang lebat dan risiko kebotakan. Jadi, jika kamu sedang menumbuhkan jenggot agar seganteng Zayn Malik, sebaiknya kamu pikir-pikir ulang.

Dikutip oleh brilio.net dari discovermagazine.com, Minggu (12/4), untuk membuktikan ini, para ilmuwan bekerja sejak tahun 1988. Dalam tahun tersebut, para ilmuwan memilih 100 orang untuk dijadikan sampel. Semua sampel tersebut memiliki penguapan kerigat yang kadarnya sama di aera dahi dan janggut (area tumbuh jenggot dan jambang). Selama 10 tahun kemudian, 39 sampel dari 100, memang terbukti ada hubungan yang signifikan antara kebotakan dan jenggot yang tebal.

Hasil ini juga senada dalam penelitian dengan metode lain, yaitu metode light hyperthermia. Metode ini lebih fokus membandingkan penguapan keringat pada daerah kepala dan dagu.

Mengapa harus membandingkan penguapan keringat dalam kedua area tersebut? Penyebabnya adalah tingkat tinggi-rendahnya penguapan keringat pada area tersebut mempengaruhi apakah orang akan memiliki jenggot yang lebat atau rambut di kelapa yang lebat.

Dalam metode ini, pada orang botak, tingkat penguapan keringat di area dahi lebih tinggi 2-3 kali dibandingkan yang tidak. Sebaliknya, orang yang tidak mempunyai jenggot, penguapan lebih besar terjadi di area janggut atau dagu. Hasil ini menjawab hipotesis bahwa kebotakan laki-laki dikarenakan jenggotnya yang lebat.