Brilio.net - Madan Kataria mungkin memiliki salah satu pekerjaan terbaik di dunia. Iya, dokter ahli itu menyebar energi positif dan kebahagiaan untuk hidup dengan Laughter Yoga. Apa itu Laughter Yoga?

Dikutip brilio.net dari laman South China Morning Post, Selasa (26/5), Laughter Yoga atau tawa yoga merupakan jenis yoga yang didirikan Kataria, yang menggabungkan tertawa dengan teknik pernapasan.

Laughter Yoga telah dipraktikkan di 72 negara, termasuk Hong Kong. Di dalamnya ada 10.000 klub tawa di India dan 6.000 di seluruh dunia. Sesi tawa yoga ini diadakan setiap hari Sabtu pada setiap pekan, secara bergantian di Yuen Long Park dan Kowloon Park (keduanya di Hong Kong), dari pukul 9-10 pagi. Kegiatan ini diikuti sekitar 10-30 partisipan setiap kali diadakan.

Dua minggu lalu (sekitar pertengahan Mei 2015), Kataria mempromosikan merek yoga-nya ini di Hong Kong, di bawah program yang didukung oleh Jockey Club Charities Trust (komunitas amal di Hong Kong yang bergerak di bidang pelayanan komunitas, pendidikan dan pelatihan, pengobatan, kesehatan, dan olahraga, dan rekreasi dan budaya).

Kataria mengajari relawan muda (sebagian besar merupakan siswa sekolah menengah) tentang teknik Laughter Yoga. Kemudian, para relawan diminta untuk mengajarkan kepada orang tua di panti jompo dan tempat rekreasi umum selama periode dua tahun.

"Hong Kong bagi saya merupakan negara dengan masyarakat yang begitu stres dengan standar sosial, politik, dan finansial yang sangat tinggi. Saya jadi berpikir masyarakat Hong Kong membutuhkan Laughter Yoga," katanya.

Mulanya, dokter dan penulis untuk majalah kesehatan yang berbasis di Mumbai, India, ini telah memiliki ide klub tawa sejak tahun 1995 ketika dia menulis tentang tawa sebagai obat terbaik.

"Banyak penelitian telah dilakukan tentang manfaat tawa tapi tak seorang pun tertawa di Mumbai," ujar pria 59 tahun itu mencoba mengingat-ingat kembali pengalamannya. "Jadi, saya pikir mengapa tidak memulai klub tawa?"

Nah, dari situ Kataria memulai klub tawa terdiri dari beberapa teman dengan cara berbagi lelucon. Setelah sepuluh hari, partisipan bertambah menjadi 55 orang. Sayangnya, dia kehabisan bahan lelucon untuk tetap menjaga partisipan tertawa.

Namun begitu, ternyata dia menemukan fakta bahwa tubuh manusia tidak dapat membedakan antara tawa nyata dan palsu sehingga masih dapat keuntungan dari sini (baca: pura-pura tertawa). Keuntungan inilah yang mendatangkan ide konsep Laughter Yoga, di mana orang tertawa tanpa alasan.

Dengan Laughter Yoga yang mengombinasikan tawa dan latihan pernapasan secara bersamaan, maka membuat oksigen lebih banyak masuk ke dalam tubuh dan otak, dan mengeluarkan napas dari dalam paru-paru.

Karena teknik Laughter Yoga begitu cepat "laris" (karena diadakan di taman umum dan gratis bagi siapa pun), Kataria berhenti praktik medis pada tahun 2001, dan mulai berkeliling dunia mengajarkan teknik ini.

Sekalipun terlihat mudah dilakukan, Laughter Yoga tetap memiliki aturan supaya manfaatnya tetap bisa dirasakan oleh para partisipannya.

Mungkin terasa sulit untuk membuat orang tertawa tanpa alasan, sehingga sesi Laughter Yoga dimulai dengan beberapa latihan pemanasan seperti bertepuk tangan, pernapasan dalam, dan peregangan yoga. Kemudian sesi menyenangkan dimulai dengan peran peserta untuk bermain dan tertawa bersama.

"Ketika kamu tertawa bersama kelompok, dengan cepat tawa (palsumu) akan berubah menjadi tawa asli," jelas Kataria.

Dari kegiatan ini, Kataria tidak mendapatkan imbalan apa pun dari klub tawa sosialnya, karena memang tidak menarik biaya sepeser pun, melainkan mendapatkan dari pelatihan guru.

Hmmm... guys, mungkinkah teknik ini "masuk" Indonesia? Mungkin kamu mau memulainya? Sepertinya menyenangkan sekaligus menyehatkan, ya. Selalu hidup sehat jasmani dan rohani ya guys!