Brilio.net - Liburan memang aktivitas yang bisa digunakan untuk recharge energi dan semangat. Harapannya, setelah berlibur kamu bisa kembali fresh dan tentu saja lebih produktif. Akan tetapi harapan ini bisa jadi pupus. Sebuah penelitian mengungkap bahwa berlibur tidak selalu berujung bahagia, sebagaimana dikutip brilio.net dari Huffington Post, Rabu (5/8).

Riset tersebut dilakukan oleh Michelle Gielan dari Institute of Applied Positive Research and Monograms pada tahun 2013. 414 traveler terlibat dalam penelitian tersebut. Dalam penelitiannya, setiap responden mengisi 34 pertanyaan pada kuesioner yang menghubungkan antara kebahagiaan dan aktivitas liburan.

Meskipun hasilnya menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara rasa bahagia dan berlibur, akan tetapi ternyata banyak responden yang mengalami stres. Penyebanya adalah kurangnya persiapan saat merencanakan liburan. Hal inilah yang bisa menjauhkan kebahagiaan dari realita saat liburan.

Dari hasil survei yang didapatkan, 74% responden menyatakan bahwa hal tersulit dan membuat stres saat liburan adalah detail dari destinasi. Mulai dari transportasi, kondisi lokasi, terutama lokasi baru yang belum dikenal dan belum familiar.

Selain itu, untuk merasakan liburan yang membuat bahagia memakan waktu persiapan lebih dari sebulan. 90% responden mengonfirmasi hal tersebut. Rencana dalam jangka waktu panjang efektif untuk mengantisipasi hal-hal yang buruk yang terjadi saat liburan.

Jadi, kunci untuk mendapatkan kebahagiaan setelah liburan adalah persiapan yang matang. Jika tidak maka kamu siap-siap semakin stres. Jika tidak ingin mengalami hal ini, menggunakan salah satu jasa pariwisata merupakan pilihan yang terbaik.