Brilio.net - Sebagai ikon budaya, kamu wajib berkunjung ke Keraton Yogyakarta jika sedang berkunjung ke kota yang istimewa ini. Tempat dengan nama resmi Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini resmi dibuka untuk umum pada 1 Oktober 1969 oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Tujuannya adalah agar masyarakat bisa melihat kebudayaan dan tradisi keraton.

Tidak perlu bayar mahal untuk melihat sekilas kehidupan keraton itu seperti apa. Kamu cukup bayar Rp 5.000 saja. Berbeda untuk wisatawan mancanegara, setiap bule harus bayar Rp 12.500. Selain itu, kamu juga harus membayar retribusi untuk alat foto seperti smartphone dengan harga Rp 1.000. Kamu akan mendapatkan diskon 5% jika membawa rombongan lebih dari 50 orang. Bagaimana dengan jasa guide? Kamu cukup bayar seikhlasnya untuk menyewanya.

Liburan ke Jogja? Kamu harus coba piknik budaya ke Keraton Yogyakarta

Liburan ke Jogja? Kamu harus coba piknik budaya ke Keraton Yogyakarta

Untuk menuju tempat ini tidak susah. Keraton dekat dengan kawasan 0 KM, tepatnya berada di belakang kantor pos pusat Yogyakarta. Untuk memasukinya kamu bisa menyeberang alun-alun kidul. Keraton dibuka mulai jam 09.00 14.00 WIB. Tapi untuk masuk wilayah ini, bagi yang cowok tidak boleh memakai kaos singlet lho.

Jika kamu ingin suasananya tak begitu ramai, jangan berkunjung ke keraton pada bulan Mei hingga Juli. Penyebabnya adalah banyak anak sekolah yang trip ke tempat ini untuk mengisi liburan. Berkunjunglah di bulan Agustus hingga September jika ingin bertemu banyak bule di keraton.

Yang paling menarik dari keraton adalah museum Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Kamu bisa tahu bagaimana kehidupan sang sultan sebelum diangkat menjadi raja dan pada saat menjabat. Banyak koleksi yang menyangkut kehidupan pribadinya. Mulai dari alat makan, buku yang sering dibaca, olahraga yang disukai, bahkan baju-bajunya. Beberapa penghargaan yang diperoleh sultan juga dipasang dalam museum ini.

Liburan ke Jogja? Kamu harus coba piknik budaya ke Keraton Yogyakarta

Liburan ke Jogja? Kamu harus coba piknik budaya ke Keraton Yogyakarta

Tak lengkap pula jika kamu tidak masuk ke dalam museum batik. Koleksi batik di tempat ini ditulis oleh para istri sang sultan. Semua bahan, peralatan, dan juga motif batik bisa kamu temui di museum ini. Kamu juga bisa tahu kelengkapan baju dan juga motif batik untuk acara khusus di keraton. Bahkan kamu bisa menemukan motif batik yang dipengaruhi kebudayaan Jepang dan Belanda. Akan tetapi, kamu tidak boleh mengambil gambar dalam tempat ini.

Tidak hanya persoalan benda-benda kuno saja, keraton juga menyajikan hiburan berupa pertunjukan tradisional. Kamu bisa menikmati musik gamelan setiap hari Senin dan Selasa. Sedangkan wayang golek dijadwalkan pada hari Rabu. Jika tertarik dengan gamelan dan tarian, berkunjunglah di hari Kamis dan Minggu (tarian saja).

Belum pernah mendengar macapat itu seperti apa? Kamu harus ke keraton pada hari Jumat. Untuk hari Sabtu, kamu bisa menikmati wayang kulit. Semua pertunjukan dimulai pada pukul 11.00 WIB. Enaknya lagi, kamu tidak perlu lagi membayar retribusi.

Liburan ke Jogja? Kamu harus coba piknik budaya ke Keraton Yogyakarta

Liburan ke Jogja? Kamu harus coba piknik budaya ke Keraton Yogyakarta

Sisi kehidupan keraton bisa kamu pahami dalam museum gambar. Banyak terpasang beberapa gambar yang mendeskripsikan tradisi keraton. Selain itu, kamu juga bisa melihat perabot seperti gelas, tempat buah, dan tempat lilin yang digunakan di keraton. Ada juga ruangan batik yang bisa kamu foto. Jika kamu ingin membeli merchandise, kamu juga bisa membeli di dalam keraton. Untuk sebuah blangkon harganya bisa mencapai Rp 50.000.

Liburan ke Jogja? Kamu harus coba piknik budaya ke Keraton Yogyakarta

Tuh, pariwisata Indonesia ternyata keren-keren kan? Sebelum kamu bangga libur keluar negeri, sudah selayaknya kamu harus 'khatam' mengunungi ribuan tempat-tempat unik di Indonesia. Ya nggak? Semangat ya!